REPUBLIKA.CO.ID, MIRANSAH, PAKISTAN--Taliban Pakistan, Jumat, membantah keterlibatan apapun dalam serangan bom bunuh diri kembar di satu makam keramat sufi di kota Lahore, Pakistan timur, yang menewaskan 42 orang dan mencederai 175 orang.
"Kami tidak bertanggungjawab atas serangan bom tersebut. Serangan ini merupakan konspirasi dari para agen rahasia asing. Anda tahu kami tidak menyerang tempat-tempat umum," kata Azam Tariq, jurubicara Gerakan Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban Pakistan) lewat telepon dari lokasi yang tidak diungkapkan.
"Kami mengecam keras aksi brutal ini. Sasaran-sasaran kami sangat jelas dan kami hanya menyerang polisi, tentara dan personel keamanan lainnya," ujarnya.
Ledakan bom itu terjadi ketika ratusan pelayat sedangan mengunjungi makam pualam ulama Sufi Persia abad ke-11, Syed Ali Hajwairi, di pusat kota Lahore.
Salah seorang penyerang dilaporkan meledakkan dirinya di pintu makam itu, sementara serangan lainnya terjadi di ruangan bawah tanah makam tempat orang berwudhu untuk shalat.
Belum ada kelompok manapun yang mengaku bertanggungjawab atas serangan pada Kamis tengah malam di sebuah tempat keramat sufi di Lahore itu.
Tehreek-e-Taliban Pakistan, kelompok yang dikenal sebagai arsitek kampanye serangan bom di seantero Pakistan dalam tiga tahun terakhir yang menewaskan lebih dari 3.400 orang.
Gerilyawan itu menjadi perhatian global setelah Amerika Serikat menuduh kelompok tersebut melakukan komplotan serangan bom mobil yang gagal di New York pada Mei lalu.