REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Mantan Wakil Presiden Kabinet Indonesia Bersatu, Jusuf Kalla, menegaskan banyaknya ledakan tabung gas tiga kilogram tak ada kaitannya dengan kondisi tabung yang bocor seperti yang disinyalir banyak pihak. Menurut dia, ledakan justru terjadi karena kondisi selang dan regulator tabung.

Hal ini karena keduanya sudah kadaluarsa karena lebih dari dua tahun. “ Jadi bukan dari gasnya,” ujarnya pada wartawan beberapa saat setelah memberi kuliah umum kemanusiaan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, Kamis (8/7).

Ia mengatakan karena itu, sebaiknya selang dan regulator yang telah dipakai selama dua tahun lebih harus segera diganti. Ini penting untuk keselamatan si pengguna gas.

Lagi pula, meledaknya tabung gas tak hanya terjadi pada tabung tiga kilogram tapi juga 12 kilogram. “ Semua energi ada risikonya. Contohnya listrik, 60 persen kebakaran terjadi karena listrik tapi kita tetap pakai listrik,” katanya.

Konversi gas ke minyak tanah dimulai tahun 2008 lalu. Pemerintah membuat kebijakan ini guna menyelesaikan masalah kelangkaan dan mahalnya minyak tanah kala itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika