REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anak-anak hari ini sudah tidak memiliki identitas lagi dalam menyanyikan sebuah lagu. Sebab, lagu yang mereka nyanyikan bukan lagi lagu anak-anak, tetapi lagu orang dewasa.
Hal tersebut menjadi kekhawatiran dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang digelar di Hall Rama-Sinta, Dufan Ancol, Jakarta Utara, Selasa malam (20/7).
Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Budi Karya Sumadi, mengatakan, sepuluh tahun belakangan ini, lagu-lagu anak hampir tidak ada sama sekali. Bahkan penyanyi cilik saat ini, kata dia, cenderung menyanyikan lagu orang-orang dewasa.
"Kami semakin jarang mendengar anak-anak menyanyikan lagu anak-anak, padahal karya seni dan musikal ini berperan besar terhadap kepribadian dan perkembangan karakter anak," ujar Budi.
Menurut Budi, dalam Perayaan HAN tahun ini, dirinya sangat mendukung adanya pementasan sebuah karya seni, "Aku Bisa". Lagu itu, kata dia, merupakan sebuah penghormatan kepada Ibu Sud yang merupakan pencipta lagu anak-anak di Indonesia.
"Saya berharap agar para pencipta lagu anak-anak kembali bermunculan, sehingga regenerasi selanjutnya tidak kehilangan identitas diri sebagai bangsa Indonesia yang berkarakter," harap Budi.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua Yayasan Putra Bahagia, Tatiek Fauzi Bowo yang juga menghadiri peringatan tersebut. Menurutnya, lagu-lagu anak-anak saat ini nyaris hilang dari dunia anak. Oleh karenanya, dia bertekad menghidupkan kembali dunia musik anak-anak Indonesia.
Diakui Tatiek, hilangnya lagu yang menjadi identitas anak-anak itu karena kuatnya pengaruh budaya baru. Budaya tersebut memengaruhi mereka melalui tontonan yang kurang mendidik dan tidak sesuai bagi kalangan anak-anak.
"Melalui pentas karya seni ini diharapkan anak-anak Indonesia dapat mengapresiasi dan kembali menikmati lagu-lagu anak,” jelas dia. “Pentas seni merupakan sebuah tribute dari anak Jakarta kepada Ibu Sud yang sudah berjasa bagi dunia anak di Indonesia."
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut Foke, sapaan akrabnya, lagu anak-anak sebenarnya sangat baik untuk perkembangan kehidupan anak. Dengan lagu itu, kata dia, karakter anak akan dibentuk dengan sendirinya. “Lagu anak-anak menciptakan kepercayaan diri, keberanian, kreativitas, disiplin diri, dan empati dalam kepribadian anak-anak,” kata Foke.
Hal itu, lanjut Foke, berbeda dengan lagu yang dinyanyikan anak-anak hari ini yang tidak memiliki karakter yang sesuai dengan anak. Alasannya, karena lagu yang mereka nyanyikan saat ini lebih banyak berisi kisah putus cinta dan sakit hati.