REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Duel Sriwijaya FC (SFC) melawan Persipura Jayapura di Piala Indonesia selalu menghadirkan ketegangan dan emosi. Bagaimana tidak. Selama dua musim berturut-turut, kedua tim selalu bertemu di final Piala Indonesia.
Hasilnya? Persipura selalu gagal. Di final 2007, Persipura kalah dalam adu penalti setelah bermain imbang 1-1. Kegagalan itu memang menyesakkan karena Persipura sangat diunggulkan. Bahkan mereka disebut-sebut sebagai 'the Dream Team'.
Prediksi itu semula tak meleset karena Persipura sudah unggul lebih dulu melalui Ernest Jeremiah saat pertandingan baru berjalan beberapa menit. Namun, SFC mampu menyamakan kedudukan melalui Keith Kayamba Gumbs. Mereka kemudian menang 4-1 melalui adu penalti.
Persipura berkesempatan melakukan revans pada final musim 2008/2009. Namun, tim 'Mutiara Hitam' akhirnya mogok di menit ke-60 dalam kedudukan 1-0 untuk SFC setelah gol Anoure Richard Obiora. Karena menolak melanjutkan pertandingan Persipura diyatakan kalah WO 0-4.
Ini untuk ketiga kalinya SFC dan Persipura bertemu di Piala Indonesia. Hanya, kali ini big match terjadi di semifinal. SFC memastikan lolos ke empat besar menghadapi Persipura setelah menyingkirkan Persebaya Surabaya.
"Pertandingan akan berat. Kedua tim sudah saling mengenal kekuatan. Kami juga saling mengalahkan di Superliga," jawab pelatih SFC Rahmad Darmawan. "Kami harus mengubah pola permainan. Strategi yang dipersiapkan tentu berbeda dibandingkan saat menghadapi Persebaya.''