REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pabrik-pabrik pengolahan oleokimia PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) yang sebelumnya merupakan aset milik Domba Mas Grup akan segera beroperasi dan berproduksi komersial sebelum akhir tahun 2010. Pabrik pertama yang berada di Kuala Tanjung, Sumatra Utara akan mulai beroperasi pada September dan pabrik di Tanjung Morawa akan siap produksi pada November 2010.
Direktur UNSP, M Iqbal Zainuddin, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pabrik oleokimia di Kuala Tanjung terdiri dari pabrik yang memproduksi fatty acid dan fatty alcohol serta pengolahan palm kernel dan minyak goreng. "Dua unit pabrik fatty acid berkapasitas 550 ton per hari, pabrik palm kernel memiliki kapasitas 500 ton per hari, dan pabrik minyak goreng berkapasitas produksi hingga 1.500 ton per hari," paparnya di Jakarta, Rabu (21/7).
Sementara, pabrik fatty acid di Tanjung Morawa memiliki kapasitas produksi 165 ton per hari. Kapasitas produksi seluruhnya di Tanjung Morawa, kata Iqbal, akan mencapai 50.000 ton fatty acid per tahun dan 132.000 ton fatty alcohol dari lokasi pabrik di Kuala Tanjung dan Tanjung Morawa. Produksi fatty acid nantinya akan diolah menjadi fatty alcohol, bahan baku utama untuk berbagai industri, terutama industri deterjen.
Ia menjelaskan, pabrik-pabrik tersebut juga menghasilkan beberapa produk sampingan, yakni glycerin sebagai produk sampingan dari fatty acid, dan stearin sebagai produk sampingan dari olein. “Semua produk tersebut sudah ada pembelinya, salah satunya Procter & Gamble yang akan membeli produk-produk fatty alcohol, fatty acid dan glycerin. Sebagian lagi akan kita pasarkan di dalam negeri,” tuturnya.
UNSP melalui anak usaha, PT Nibung Arthamulia (NAM), belum lama ini telah mengakuisisi saham-saham enam perusahaan milik Group Domba Mas yang bergerak di bidang oleokimia senilai Rp 3,16 triliun, yakni PT Domas Agrointi Prima, PT Sawitmas Agro Perkasa, PT Sarana Industama Perkasa, PT Flora Sawita Chemindo, PT Domas Agrointi Perkasa, dan PT Domas Sawitinti Perdana.