Kamis 22 Jul 2010 19:45 WIB

Kolev, Pelatih-Manajer Pertama di Liga Super Indonesia

Rep: Maspriel Aries/ Red: Endro Yuwanto

Ivan Kolev

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Kepastian hengkangnya pelatih Rahmad Darmawan (RD) dari Sriwijaya FC tidak bisa dibantah lagi. RD dipastikan akan mengakhir kontraknya dengan klub berjuluk 'laskar Wong Kito' usai Piala Indonesia. Selanjutnya Sriwijaya FC akan ditangani pelatih baru, Ivan Kolev.

Isyarat kepastian Ivan Kolev menjadi pelatih Sriwijaya FC pada musim kompetisi 2010/2011 disampaikan Jules Denis Onana agen pelatih asal Bulgaria tersebut usai bertemu Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM)--perusahaan pengelola Sriwijaya FC--Hendri Zainuddin dan Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid.

Pada kesempatan terpisah pelatih Rahmad Darmawan menjelaskan, pemutusan kontrak dengan Sriwijaya FC yang masih satu musim lagi tersebut bukan inisiatif dirinya, melainkan dari manajemen Sriwijaya FC dan PT Sriwijaya Optimis Mandiri.

Pelatih kelahiran Metro, Lampung yang berhasil mempersembah tiga trofi untuk Sriwijaya FC itu menjelaskan bahwa dirinya sudah dipanggil manajemen tanggal 7 Juli 2010 yang memberi tahu hasil keputusan manajemen yang akan mengakhir kontraknya. Setelah itu di media beredar rumor RD akan hengkang dari Sriwijaya FC.

Menurut manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin, Kamis (22/7), pada musim kompetsi mendatang pelatih Sriwijaya FC akan merangkap menjabat sebagai manajer klub. ''Itu sebenarnya sudah menjadi komitmen klub sejak musim kompetisi yang lalu, tetapi baru terealisasi pada musim kompetisi mendatang,'' jelasnya.

Dengan demikian Kolev selain menjadi pelatih juga menjabat manajer Sriwijaya FC. Mantan pelatih tim nasional Indonesia tersebut akan menjadi pelatih pertama yang merangkap manajer pada Liga Super Indonesia. ''Dengan adanya pelatih yang merangkap manajer, maka pada musim mendatang akan ada pergantian manajer di tubuh Sriwijaya FC,'' tambah Hendri.

Hendri menjelaskan, Presiden klub Sriwijaya FC Dodi Reza Alex akan lebih mengefektifkan kinerja tim dan menjadi Sriwijaya sebagai klub modern, yaitu pelatih akan merangkap sebagai manajer tim. Tujuannya untuk memangkas sistem birokrasi yang selama cukup panjang.