Jumat 30 Jul 2010 04:10 WIB

Tak Ada Lagi Matador di Barcelona

Rep: Al Jazeera/ Red: Budi Raharjo
Adu banteng dengan manusia
Adu banteng dengan manusia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Spanyol terkenal sebagai negeri matador. Ya, adu antara banteng dan manusia itu bahkan sudah terkenal hingga seantero dunia.

Namun, jangan berharap bisa menyaksikan tontotan matador itu lagi di Catalonia. Wilayah di Timur Laut Spanyol yang beribukotakan Barcelona itu secara resmi melarang pertarungan antara banteng dengan manusia itu. Parlemen di wilayah Catalonia telah memutuskan itu melalui voting, Rabu waktu setempat.

Usulan larangan adu banteng itu disampaikan oleh aktivis penyayang binatang setempat setelah mengumpulkan tanda tangan dukungan dari 180 ribu penduduk. Aktivis mengkampanyekan gerakannya ini dengan slogan 'Prou!', yang berarti cukup.

Usulan ini sempat menjadi bahan perdebatan seru di parlemen setempat mengingat adu banteng ini sudah menjadi tradisi rakyat Spanyol sejak beradab-abad lalu. Namun kenyataan juga memperlihatkan bahwa tontotan manusia yang coba menaklukkan banteng dengan sebilah pedang secara perlahan ini, kian tidak diminati masyarakat di sana.

Popularitasnya kian merosot yang terlihat dari kian sedikitnya penonton yang mau manyaksikan aksi para matador ini distadion. ''Beberapa tradisi mesti berubah seiring perubahan masyarakat,'' kata Jose Rull, anggota parlemen dari Catalonian Nationalist Party. ''Kita tidak perlu melarang segalanya, tetapi hal yang paling merendahkan harus dilarang.''

Keputusan parlemen itu baru akan berlaku 2012. Sudah pasti, larangan itu bakal menutup arena adu banteng La Monumental di Barcelona. Yang menarik, keputusan itu juga dimaknai sebagai simbol kian regangnya hubungan antara Barcelona dengan Madrid sebagai ibukota Spanyol. Larangan adu banteng itu dipandang sebagai penegasan sikap masyarakat Catalonia yang ingin berpisah dari induknya, Spanyol.

Namun, Joan Puigcercos, politikus dari Catalan Pro-Independence Party mengatakan hasil voting itu tidak terkait keinginan merdeka. Parlemen semata-mata memutuskannya demi menghilangkan 'penderitaan' banteng yang diadu itu. ''Kita memiliki tanggung jawab yang melampaui batas Catalonia. Ini adalah tanggung jawab untuk peradaban,'' katanya.

Langkah Catalonia melarang adu banteng ini mengikuti jejak Kepulauan Canary yang telah lebih dulu menghapus ajang matador pada tahun 1991.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement