REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Fraksi PDIP dan Hanura melakukan aksi keluar dari sidang paripurna (walk out) yang hendak mengesahkan Darmin Nasution sebagai Gubernur BI. Anggota Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan sikap PDIP yang melakukan aksi keluar merupakan bentuk konsistensi PDIP dalam kasus Century.
Hendrawan mengakui, anggota Fraksi PDIP di Komisi XI memang sebelumnya turut menyetujui secara aklamasi Darmin sebagai Gubernur BI. ‘’Itu karena calonnya hanya satu,’’ ujar Hendrawan. Apabila pemerintah mengajukan nama lain yang tidak terkait dengan kisruh Bank Century Hendrawan memastikan PDIP akan memilih calon lain tersebut.
Selain anggota fraksi dari dua partai tersebut Hendrawan mengatakan sejumlah anggota dewan dari fraksi lain turut melakukan aksi keluar ruangan. Ia lantas menyebut nama mantan anggota Pansus Hak Angket Century, Mahfudz Shiddiq dari PKS, Desmon J Mahesa dari Gerindra, dan Liliy Wahid dari PKB yang ikut melangkah keluar. ‘’Saya rasa mereka keluar karena memiliki tautan batin dengan perkara Century, orang-orang yang terlibat serius di Century. Itu sebabnya mereka ikut keluar,’’ tutur Hendrawan.
Desmon J Mahesa, anggota Fraksi Gerindra, mengatakan ia sulit menerima calon gubernur bank sentral yang dalam paripurna sebelumnya disebut memiliki kaitan dengan kasus Bank Century. ‘’Masak di paripurna dulu kita putuskan Darmin diduga terlibat, sekarang di forum yang sama kita menyetujui Darmin sebagai Gubernur BI,’’ tutur Desmon, Kamis (29/7).
Di sisi lain Desmon tidak menyetujui sikap pimpinan sidang paripurna, Priyo Budi Santoso, yang memutuskan menggelar pemilihan suara terbuka atas pemilihan Gubernur BI. Pemilihan suara secara terbuka terhadap keputusan yang melibatkan nama seseorang dianggapnya bertentangan dengan pasal 275 Tata Tertib DPR. Seandainya ada anggota fraksi lain yang mau mengajukan gugatan terhadap proses tersebut, bahkan termasuk mengadukan sikap Priyo Budi Santoso ke Badan Kehormatan, Desmon mengaku akan ikut serta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika