REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Departemen Arkeologi Universitas Indonesia, Irmawati Johan, berharap pemerintah tidak mengesampingkan aspek penelitian dan riset bagi harta kapal karam yang selama ini dijual ke investor. ''Harus ada keberpihakan pada ilmu pengetahuan terhadap benda-benda temuan kapal karam,'' katanya di sela-sela 'Seminar Warisan Budaya Bawah Air : Apakah Harus Dilelang?' yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (3/8).
Menurutnya, pemerintah jangan terpaku pada aspek ekonomis harta kapal karam. Karena ada aspek lainnya, yaitu aspek warisan budaya yang harus dipelihara. Aspek warisan budaya ini, katanya, adalah investasi ilmu bagi generasi yang akan datang melihat kekayaan budaya Indonesia.
''Hasil pengangkatan harta kapal karam jangan dijual habis. Harus ada pertanggungjawabannya pada ilmu pengetahuan Indonesia. Kita harus melestarikannya, jangan justru menjadikannya sebagai komoditas yang bisa dijual beli,'' cetusnya.
Apalagi menurut Irma, hasil pelelangan harta kapal karam yang sebelum-sebelumnya tidak jelas masuk ke mana. Ia berharap, tiap ada pelelangan harta kapal karam, ada pertanggungjawaban sosial ke masyarakat. ''Bentuknya bisa seperti pameran, atau beasiswa, atau apapun yang bisa dinikmati masyarakat,'' ujarnya.