REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--PBB menghadapi apa yang dijuluki "lesu donor" dalam upayanya untuk menghimpun dana bantuan bagi para korban banjir di Pakistan. Diperkirakan, 6 juta warga Pakistan memerlukan bahan makanan dan air bersih, tapi baru segelintir saja yang telah menerima bantuan.
Dubes Pakistan untuk PBB di Jenewa, Zamir Akram, mengatakan, krisis ini lebih parah daripada yang dibayangkan orang. "Banyak warga yang belum tersentuh bantuan," ujarnya.
Sementara itu, jurubicara Kantor Koordinasi PBB Urusan Kemanusiaan, Elisabeth Byrs, mengatakan, PBB telah menerima 35 persen dari dana yang dibutuhkan. "Tapi 161juta dolar AS yang sejauh ini diterima jauh dari cukup untuk menangani banjir hebat yang telah berdampak pada sekitar 14 juta jiwa itu," ujarnya.
Dikatakannya, badan-badan kemanusiaan kesulitan memperoleh dana bagi para korban banjir di Pakistan karena adanya citra yang buruk mengenai negara itu yang dikaitkan dengan Taliban dan terorisme.
Menurut badan-badan bantuan, mereka khawatir bantuan itu akan diberikan ke wilayah-wilayah yang dikuasai Taliban. Minggu lalu PBB mengimbau dana bantuan sebesar 460 juta dolar AS.
PBB telah menerima dana tambahan dari sejumlah negara, di antaranya Australia, Jepang, dan Turki.