REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Boaz Solossa dan Ian Louis Kabes ternyata sengaja tidak memenuhi panggilan Persatuan Ssepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) lewat Badan Tim Nasional (BTN). Surat panggilan untuk bergabung ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) itu diabaikan karena keduanya masih berada di Jayapura dan tengah mengikuti sebuah turnamen antarkampung (tarkam).
“Mereka mengikuti turnamen Kuskus Cup. Ini turnamen untuk mencari keringat di Jayapura. Orang-orang tua juga ikut," kata Usman Fakaubun, sekum Pengprov PSSI Papua, saat dihubungi wartawan, Kamis (19/8).
Menurut Usman, pengprov PSSI Papua sama sekali tidak mengetahui pemanggilan Boaz dan Kabes dari BTN. Ia mengaku baru mengetahui dari media tentang pemanggilan keduanya.
“Saya heran, pemain indisipliner seperti itu kok masih dipanggil?“ kilah Usman. Ucapan Usman bertolak belakang dengan pernyataan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes. Menurut Besoes, PSSI sudah melakukan koordinasi dengan Pengprov PSSI Papua mengenai keberadaan Boaz dan Kabes. Namun hingga kini, belum ada kabar dari Papua..
PSSI juga masih memberikan toleransi kepada kedua pemain. Meski dicoret pada pelatnas pertama tahap kedua, keduanya masih mungkin bergabung di pelatnas kedua pada bulan Oktober. Pelatih Alfred Riedl ternyata juga bersedia menanti kehadiran Boaz pada Oktober nanti sebelum benar-benar dicoret secara permanen.
Jika masih juga belum bergabung, PSSI akan menunggu laporan dari BTN tentang alasan menolak panggilan. Boaz dan Kabes terancam denda dan hukuman larangan bermain dari PSSI jika memang mangkir tanpa alasan rasional.
Ini bukan kali pertama Boaz mangkir. Pada beberapa pemangglan sebelumnya, Boaz kerap mangkir sebelum akhirnya datang. Dan Boaz pun tidak pernah mendapatkan sanksi.