Kamis 02 Sep 2010 22:50 WIB

Libanon Minta Bantuan Interpol Tangkap Mata-mata Israel

Rep: Arab News/Reuters/ Red: Budi Raharjo
Bom mobil meledak menghancurkan iring-iringan kendaraan Rafik Hariri
Bom mobil meledak menghancurkan iring-iringan kendaraan Rafik Hariri

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT--Pihak berwenang Libanon Rabu (1/9) waktu setempat mengirim surat penangkapan terhadap tersangka mata-mata yang bekerja untuk Israel, kepada badan polisi internasional atau interpol. Tersangka mata-mata yang bernama Ghassan Al-Jid itu dikabarkan telah meninggalkan negara itu akhir tahun lalu. Jid kemungkinan telah melarikan diri ke Prancis.

Nama Jid mencuat ketika pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bulan lalu, mengungkapkan fakta-fakta keterlibatan Israel dalam pembunuhan mantan perdana menteri Libanon, Rafik Hariri yang terjadi pada 2005. Nasrallah mengatakan, Jid merupakan kolaborator atau mata-mata yang bekerja untuk Israel sejak awal 1990-an. Jid pernah terlihat berada di kapal pesiar St Georges, di tepi laut dekat lokasi terbunuhnya Hariri, sehari sebelum kejadian atau pada 14 Februari 2005.

Setelah pengumuman Nasrallah itu, otoritas Libanon berinisiatif memproses Jid yang merupakan purnawirawan tentara berpangkat Kolonel dan mengeluarkan surat penangkapan. Nasrallah juga mengatakan, Jid terlibat dalam pembunuhan Komandan Hizbulloh, Ghalib Awali pada 2004.

Puluhan warga Libanon telah ditangkap sejak akhir tahun lalu karena kegiatan spionase untuk kepentingan Israel. Termasuk seorang perwira tinggi militer yang juga anggota Partai Kristen, dan pegawai perusahaan telekomunikasi. Penangkapan orang-orang itu memperlihatkan betapa dalamnya infiltrasi Israel terhadap keamanan Libanon.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement