Kamis 09 Sep 2010 19:13 WIB

Di Israel, Lelaki Yahudi Ortodoks yang Justru Pakai Cadar

Rep: Al Arabiya/ Red: Budi Raharjo
Lelaki Yahudi Ortodoks mengenakan cadar hitam
Foto: Al Arabiya
Lelaki Yahudi Ortodoks mengenakan cadar hitam

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Jika di Prancis dan beberapa negara Eropa lainnya, cadar dilarang digunakan dengan alasan sekularisme, lalu apakah perlakuan yang sama akan diberikan kepada kaum Yahudi Ortodoks?

Pasalnya, ribuan orang Yahudi Ortodoks kini mulai mengenakan cadar hitam sebagai penutuh seluruh wajahnya. Bahkan mereka terus mengkampanyekan pemakaian cadar hitam ini. Namun bedanya, bagi umat Islam, cadar ini digunakan oleh kalangan wanita. Sedangkan cadar Yahudi Ortodoks itu digunakan oleh kaum laki-laki. Cadar hitam itu dapakai oleh orang Yahudi tersebut untuk melindungi pandangan dari pakaian perempuan yang seronok.

Dalam beberapa hari terakhir, ribuan orang Yahudi fundamentalis itu meluncurkan kampanye dengan dinamai "Melindungi Mata" di rumah ibadat di kota Bnei Brak, timur Tel Aviv, seperti ditulis harian Haaretz. ''Ini jauh melebihi fundamental Taliban di Afghanistan,'' tulis koran itu.

Yahudi Ortodoks itu berkampanye dengan menyebarkan selebaran kepada orang-orang. Mereka menyerukan pemakaian cadar berwarna hitam untuk menjaga mata agar tetap suci dari pemandangan wanita yang berpakaian tidak sopan. ''Ini adalah pengalaman yang luar biasa,'' tulis selebaran tersebut. ''Anda harus menutup mata secara sukarela.''

Pemakaian cadar itu merupakan bagian dari persiapan ziarah ke makam abad sembilan belas, Rabi Nachman di Breslov, di Kota Ukraina Uman yang setiap tahun dikunjungi 15 ribu sampai 20 ribu orang Yahudi. Namun, kampanye itu kemudian diperluas sehingga cadar itu digunakan sebagai cara untuk menghindari pandangan dari melihat wanita yang berpakaian seronok, yang tak sesuai dengan ajaran Yudaisme Ortodoks.

Sekitar 9.000 orang Yahudi meninggalkan bandara Tel Aviv menuju Ukraina, Senin lalu. Lebih dari 50 pesawat dipenuhi penumpang Yahudi Ortodoks yang mengenakan cadar. Jumlah peziarah Israel tahun ini diperkirakan akan mencapai 18.000 orang.

Sebelum kematiannya, Rabi Nachman dari Breslov, yang mendirikan dinasti Breslov Hasidik dan sebagai pelopor kebangkitan kembali gerakan Hasid, mengatakan kepada pengikutnya bahwa mereka harus bersama dia di Rosh Hashanah, yang umum dikenal sebagai Tahun Baru Yahudi.

Sejak kematian rabi tahun 1810, ziarah tahunan disebut Rosh Hashana kibbutz telah menarik ribuan Hasidim dari seluruh dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement