Sabtu 25 Sep 2010 03:55 WIB

Jatuhnya Pesawat Cessna Pengaruhi Psikologis Penerbang

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kecelakaan yang terjadi pada pesawat yang dikendarai Ir Alexander Supeli pada Jumat (24/9) pukul 10.12 WIB, lalu membuat atraksi udara yang sedianya dilakukan pada hari ini, misalnya penerjunan, dibatalkan. Kecelakaan yang terjadi pada Alex, agak mempengaruhi kondisi psikologis para penerbang yang akan melakukan atraksi udara.

"Sangat manusiawi, jika kecelakaan tersebut akan mempengaruhi kondisi penerbang," ungkap koordinator Bandung Air Show (BAS), Mayor Pnb Muhammad Yani, kepada para wartawan, di ruang pers Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jumat (24/9) siang.

Untuk sementara, atraksi udara BAS hari ini, akan ditiadakan. Hal ini untuk mencegah adanya kecelakaan yang sama terjadi pada Ir Alexander Supeli yang menerbangkan pesawat jenis Super Decathlon tipe 8KCAB.

Ia menuturkan, akan segera menuju Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, untuk melihat perkembangan terakhir Alex yang tengah dirawat di rumah sakit terbesar di Jawa Barat itu. "Saya akan menuju ke RSHS. Dari informasi terakhir, dia mengalami luka bakar yang cukup serius. Tapi saya akui, dia memiliki ketahanan tubuh yang sangat baik karena dapat bertahan dengan luka tersebut," ucapnya.

Senada diucapkan Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Asep Adang Supriyadi. Ia mengatakan peristiwa tersebut diluar perkiraannya. Ia juga berharap, agar Alex tidak memiliki luka yang serius dan segera sembuh.

Khusus untuk pagelaran atraksi udara di BAS, pihaknya akan melakukan rapat evaluasi pada Jumat (24/9) petang ini. Dalam rapat tersebut akan memutuskan kelanjutan atraksi udara pada acara yang menjadi rangkaian peringatan ulang tahun Kota Bandung ke 200 yang jatuh pada esok hari, (25/9).

"Keputusan akan dilanjutkan atraksi udara atau tidak, akan dilakukan rapat evaluasi nanti sore," ujarnya. Hingga berita ini diturunkan, rapat evaluasi belum diadakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement