Sabtu 25 Sep 2010 06:19 WIB

Jelang Putusan Soal Situs Masjid Babri, SMS Massal Dilarang di India

Penghancuran Masjid Babri tahun 1992
Foto: AP
Penghancuran Masjid Babri tahun 1992

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--India meningkatkan keamanan menjelang keputusan atas situs suci diklaim oleh umat Hindu dan Muslim. peningkatan keamanan itu dilakukan mulai dari penjagaan hingga larangan mengirimkan SMS secara massal. Selain itu, segala hal yang mengarah pada sentimen sektarian melalui sarana apapun, termasuk SMS,  juga dilarang.

Perintah pelarangan datang dari Departemen Perhubungan dan Departemen Dalam Negeri yang memerintahkan perusahaan telekomunikasi, memerintahkan mereka untuk tidak mengirim pesan teks massal "di semua wilayah pelayanan dengan segera untuk 72 jam ke depan."

Sebuah putusan atas situs suci diklaim oleh umat Hindu dan Muslim tidak jadi dilakukan Jumat, seperti yang diharapkan sebelumnya. Mahkamah Agung India mengumumkan penundaan atas kepemilikan tanah di kota Ayodhya, India utara. Pengacara Mukul Rohatgi mengatakan kepada wartawan bahwa sidang atas permohonan akan melanjutkan Selasa.

Kota India utara telah menjadi sengketa keagamaan untuk lebih dari 400 tahun. Hindu percaya bahwa Tuhan Rama, salah satu dewa agama yang paling dihormati, lahir di sana.

Pada tahun 1859, administrator kolonial Inggris menganeksasi situs karena tumbuh perselisihan agama dan menciptakan terpisah Muslim dan Hindu. Dua tahun setelah kemerdekaan, pada tahun 1949, gerbang dikunci setelah Muslim mengklaim Hindu telah menempatkan dewa Rama di daerah mereka.

kelompok Hindu telah mendorong untuk membangun kuil di Ayodhya, untuk mengganti sebuah masjid Muslim diratakan oleh ekstrimis Hindu tahun 1992. Penghancuran masjid Babri abad ke-16 memicu kerusuhan yang meluas di mana lebih dari 2.000 orang meninggal.

sumber : CNN
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement