REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Korban pekerja pembersih cerobong asap pabrik pulp dan kertas PT Andalan Pulp and Paper (RAPP) dinyatakan menjadi 24 orang menyusul robohnya tiang penyangga untuk melakukan pekerjaan dan menimpa pekerja.
Ke-24 orang pekerja itu tercatat sebagai karyawan PT Truba Jaya Engineering--merupakan salah satu perusahaan subkontraktor yang disewa RAPP--untuk melakukan pekerjaan berupa perawatan rutin terhadap cerobong asap pabrik yang berlokasi di Kabupaten Pelalawan, Riau itu.
"Korban yang kami data bertambah menjadi 24 orang, dari sebelumnya pada sore hari tadi tercatat sebanyak 20 orang, dan seorang diantaranya meninggal dunia," ujar Corporate Communication Manager RAPP Geraldine Jaysen yang dihubungi dari Pekanbaru, Jumat malam.
Dia menjelaskan, korban yang meninggal dunia itu bernama Sutrisno (28), karena terhimpit reruntuhan besi dari tiang penyangga (eskapolding) untuk melakukan pekerjaan membersihkan cerobong asap pabrik.
Seorang korban lainnya terpaksa dilarikan ke salah satu rumah sakit yang terdapat di Kota Pekanbaru, yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan, untuk menjalani perawatan karena menderita luka serius.
Terdapat juga dua orang korban yang masih mendapat perawatan oleh medis setempat di Rumah Sakit Umum Evarina, kemudian delapan orang masih menjalani perawatan di klinik yang berada di dalam kompleks perusahaan untuk menjalani observasi.
Sedangkan sisanya, sebanyak 12 orang telah telah ke luar dari klinik yang sama di dalam kompleks perusahaan itu setelah menjalani observasi dan dinyatakan hanya mengalami luka ringan.
Jaysen juga mengatakan, pihaknya belum berhasil menemui perwakilan dari PT Truba Jaya Engineering yang berkantor pusat di Jakarta Selatan pasca-terjadinya kecelakaan kerja di lokasi pabrik penghasil kertas itu.
"Meski kita belum berhasil menjumpai pihak PT Truba Jaya Engineering, namun kami tetap merawat para korban dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab terhadap para pekerja sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.
Pihak kepolisian setempat masih terus melakukan penyelidikan terhadap penyebab robohnya tiang penyangga dalam melakukan pengerjaan perawatan rutin cerobong asap pabrik yang menewaskan seorang pekerja itu.
"Kami masih menyelidiki sebab-musabab robohnya tiang penyangga yang berada di dalam lokasi pabrik kertas itu," ujar Kapolres Pelalawan AKBP Ari Rachman Nafarin sebelumnya.
Menurut pihak kepolisian, peristiwa kecelakaan kerja itu berlangsung pada Jumat, (24/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika terjadinya kecelakaan kerja itu, sejumlah orang dari mereka sedang berada di atas tiang penyangga.
Secara tiba-tiba tiang yang terbuat dari susunan besi roboh sehingga para pekerja yang di atas terjatuh dan pekerja yang berada di bawah yang ikut mengawasi pekerjaan itu mecoba menyelamatkan diri, tetapi ikut menjadi koban.