REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang baru ditetapkan DPR sebagai Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, meminta partai politik tidak menarik-narik anggota TNI sehingga bersikap tidak netral. Sebagai Panglima TNI yang baru, Agus menunggu keputusan politik atas rencana pengembalian hak pilih TNI dalam pemilihan umum (pemilu).
''Semua tergantung keputusan politik nanti,'' kata Agus, usai ditetapkan DPR sebagai Panglima TNI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/9).
Menurut Agus, jika nantinya hak pilih TNI dalam pemilu jadi dikembalikan, dirinya akan mempersiapkan hal tersebut secara internal dan internal. Secara internal, dengan cara pembinaan TNI dalam kedewasaan sikap politik agar tetap netral. Adapun dari sisi eksternal, Agus meminta tidak menarik-narik anggota TNI sehingga tidak netral dalam berpolitik. “Partai politik jangan menarik-narik TNI sehingga tidak netral,” tegasnya.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di hadapan Komisi I DPR, Kamis (23/9) lalu, Agus menegaskan pentingnya netralitas TNI dalam politik. Menurut Agus, berkaca pada pemilu tahun 2004 dan 2009, anggota TNI masih perlu dijaga dalam koridor netral atas pilihan politik tertentu.