Senin 04 Oct 2010 03:50 WIB

Penyebab Kecelakaan Dua KA Masih Kabur

Rep: Indah Wulandari/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pihak berwenang belum menemukan penyebab utama kecelakaan beruntun dua kereta api akhir pekan lalu. "Belum ada kesimpulan mengenai penyebab kecelakaan, semua harus menunggu penyelidikan oleh Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT)," papar Kepala Divisi Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Marwoto Soeto, Ahad (3/10).

Meskipun, masinis kedua kereta tersebut saat ini masih diamankan di Polres Pemalang, Jawa Tengah, tak ada yang dijadikan tersangka. Marwoto pun belum bisa memastikan target waktu pengusutan kecelakaan hingga final. Menurutnya, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan mengenai kronologi kecelakaan. Sehingga bisa merunut dari rute, penggeser rel, masinis siapa yang pindah rel.

Sementara itu, juru bicara KNKT JA Barata menegaskan, pihaknya mulai bekerja mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. "Tapi, belum ada kesimpulan final, karena membutuhkan waktu, tergantung kompleksitas kejadian," papar Barata. 

Namun, pihaknya tetap berkoordinasi dengan kepolisian. Jika kepolisian bertugas menemukan pelaku kesalahan, imbuh Barata, sedangkan KNKT memprioritaskan investigasi bidang keselamatan penumpang. Baik dari segi ketersediaan prasarana, sumber daya manusia hingga penggunaan standar prosedural.

Barata juga menjelaskan, KNKT hingga kini belum mewawancarai masinis kedua kereta. "Kita tak mau menggiring jika mereka yang bersalah. Akan bias hasilnya. Kita tunggu situasi kejiwaan mereka normal," paparnya.

Untuk investigasi awal, KNKT telah mengecek SOP (standard operational procedure) PT KAI, pembangunan sarana stasiun, hingga pembagian jam kerja masinis. Hasilnya akan dibawa di laboratorium. Lalu, akan dilakukan pengelompokan dan pendalaman serta konsultasi dengan pakar transportasi melalui studi laboratorium. Semuanya dilakukan oleh sebuah tim independen.

"Tiap kecelakaan, penyebabnya berbeda dan tidak tunggal. Hasilnya akan kami buatkan rekomendasi untuk operator, regulator, pabrikan, dan pemda agar memperbaiki diri," pungkas Barata.

Pada Sabtu (2/10), sekitar pukul 03.05 WIB, KA Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya menabrak dari belakang KA Senja Utama Jakarta-Semarang yang sedang berhenti di Stasiun Petarukan, Pemalang. Peristiwa ini menyebabkan puluhan orang terluka dan 35 penumpang tewas. Selang dua jam kemudian terjadi lagi tabrakan antara KA Bima dan KA Gaya Baru di Stasiun Purwosari, Solo. Sebanyak satu orang tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement