REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Asosiasi Sepak bola Singapura (FAS) menarik aplikasi untuk mendapatkan jatah langsung mengikuti Liga Champions Asia (LCA) 2011 dan 2012. Ketua FAS, Zainudin Nordin, lewat surat menjelaskan kepada Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Mohamed Bin Hammam, mengenai pengunduran diri wakil Singapura di kompetisi antarklub Asia tersebut.
Nordin mengatakan sulit bagi FAS untuk memenuhi syarat yang ditetapkan LCA bahwa liga suatu negara tidak boleh diikuti tim asing. Padahal, S-League sebagai kompetisi sepak bola tertinggi di Singapura diikuti oleh tim-tim dari luar.
Nordin menegaskan untuk saat ini Singapura masih memerlukan partisipasi dari tim luar. Selain meningkatkan mutu pertandingan, partisipasi tim luar juga menjadi jaminan keberlangsungan liga serta berpengaruh pada sisi komersial dan pemasukan dana.
“Adanya pemain asing akan memberikan kesenangan yang lebih serta iklim yang kompetitif untuk fans kami, memberikan ekspos kepada pemain dan tim lokal tentang berbagai perbedaan pola permainan. Selain itu partisipasi tim asing mengamankan sponsor di luar Singapura dan menarik lebih banyak penonton, terutama warga asing yang tinggal dan bekerja di Singapura,” kata Nordin seperti dikutip situs resmi AFC, Senin (4/10).
Saat ini S-league diikuti oleh 12 tim. Etoile FC, Albirex Niigata, dan Beijing Guoan Talent adalah tiga tim asing yang berpartisipasi di S-League, masing-masing berasal dari Prancis, Jepang, dan Cina.
Nordin meyakinkan bahwa FAS akan memerhatikan persyaratan dari AFC di masa depan. Mereka berjanji akan mengembangkan S-league agar bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh AFC.
Atas penarikan diri FAS, tim inspeksi AFC yang dijadwalkan meninjau kesiapan stadion pada 12-17 Oktober dibatalkan. Namun workshop yang melibatkan seluruh tim S-league, administrator S-league, FAS, serta pejabat pemerintah terkait akan tetap dilaksanakan dalam waktu dekat.
Partisipasi tim luar bukan hal baru di S-league. Sejak 2003, telah sembilan tim ambil bagian. Sinchi FC (2003), Albirex Niigata (2004), Sporting Afrique (2006), Liaoning Guangyuan and Super Reds (2007), Dalian Shide (2008), DPMM (2009), dan Beijing Guoan Talent (2010).