REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dilakukan dengan mengutamakan produksi dalam negeri. Menurut Presiden, penambahan alutsista secara signifikan bisa dicapai dalam 4-5 tahun mendatang.
"Dengan hitungan yang cermat, kalkulasi yang tepat, kiranya 4-5 tahun mendatang kita bisa lakukan penambahan alutsista secara signifikan, dengan sekali lagi mengutamakan produksi dalam negeri," kata Presiden dalam Sidang Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Senin (11/10).
Pekan kemarin, Presiden mengaku telah melakukan pertemuan informal dengan pimpinan dari PT DI, PT PAL, dan PT Pindad bersama para pimpinan TNI untuk menelaah secara lebih dalam kebutuhan alutsista agar ada kalkulasi yang tepat untuk penambahan alutsista.
Selain mengutamakan produksi dalam negeri, penambahan alutsista juga bisa dilakukan dengan joint production dengan industri negara sahabat bagi alutsista yang memang belum bisa diproduksi di dalam negeri. Tapi, apa yang bisa diproduksi di negeri sendiri harus diproduksi di dalam negeri.
Menurut Presiden, produksi dalam negeri bisa meningkatkan efisiensi dan menggerakkan industri, efek ikutannya adalah penyerapan tenaga kerja. "Saya berharap apa yang telah kita bahas dalam pertemuan informal kemarin baik Menhan, Panglima TNI, dan dari (Kementerian) Perekonomian bisa menindaklanjutinya," tegasnya.