REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Junta militer Myanmar tidak akan mengizinkan pemantau pemilu asing atau media internasional untuk meliput aktivitas pemilu di negara ini. Pemilu kali ini adalah yang pertama dalam dua dekade ini.
"Mengenai pemantau asing datang ke sini, negara kita memiliki banyak pengalaman dalam pemilu," kata Thein Soe, ketua komisi pemilihan negara itu.
Dia mengatakan diplomat asing dan perwakilan dari organisasi-organisasi PBB yang berbasis di Myanmar akan diizinkan untuk mengamati jalannya pemungutan suara. "Para diplomat adalah perwakilan negara mereka. Jadi kita menganggap bahwa ia tidak perlu untuk memungkinkan negara-negara lain untuk mengamati secara terpisah. "
Wartawan luar negeri tidak akan diizinkan masuk ke Myanmar untuk memilih karena kantor-kantor berita asing yang sudah memiliki staf yang berbasis di sana. "Merekalah yang akan kami perkenankan untuk meliput," kata Soe Thein dalam sebuah briefing kepada diplomat dan media di ibukota.