REPUBLIKA.CO.ID,PBB--Penganiayaan masih lazim terjadi di sekeliling dunia dan jutaan tawanan di dalam penjara telah mendapat perlakukan kejam atau tidak manusiawi, demikian seorang spesialis PBB, Selasa. Manfred Novak, pelapor khusus PBB mengenai penganiayaan, menceritakan ia telah mengunjungi 18 negara dalam setahun terakhir dan hanya di satu negara -- Denmark -- tidak ada kasus penganiayaan dilaporkan. "Penganiayaan dipraktekkan di sebagian besar negara di dunia," tuturnya pada konferensi pers.
"Ada sekitar 10 juta tawanan di seantero dunia. Saya akan katakan mayoritas nyata dari para tawanan itu telah mendapat perlakuan kejam dan merendahkan, tapi ada banyak jutaan lagi orang dalam tahanan polisi yang diperlakukan dengan cara yang lebih buruk. Menurut Novak, penganiayaan merupakan bagian dari "krisis global" dalam pengadilan.
"Tidak ada usaha perlindungan sah yang cukup, itu berarti tidak ada kemauan politik yang cukup," kata Novak, yang menambahkan Amerika Serikat (AS) memiliki tugas khusus untuk memberikan tekanan pada Irak agar mengakhiri penganiayaan di penjara.
Novak menyatakan kunjungan yang ia lakukan menjelaskan (kondisi tawanan) di sekitar 10 persen dari negara anggota PBB. "Saya pikir ini contoh yang representatif -- ini gambaran yang sangat menyedihkan yang saya lukiskan," katanya. Mesir, Aljazair, Zimbabwe dan Kuba telah menolak membolehkan kunjungan oleh pakar PBB, ujarnya. Ia tidak menyebutkan negara lain yang telah ia kunjungi.