Kamis 28 Oct 2010 08:08 WIB

Jusuf Kalla Kunjungi Rumah Duka Korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Ketua Palang Merah Indonesia Pusat Jusuf Kalla Rabu mengunjungi rumah duka keluarga korban letusan Gunung Merapi, Tutur Priyanto (36) relawan Palang Merah Indonesia Cabang Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kunjungannya mulai sekitar pukul 12.00 WIB saat acara pemakaman korban di rumah duka Desa Tamatirto, Kecamatan Kasihan Bantul, Kalla menyampaikan perasaan bela sungkawa atas kejadian yang menimpa Tutur.

"Saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya Tutur Priyanto, meski tidak mengenal dekat dengan korban namun dedikasi almarhum ketika menjadi relawan patut diteladani," katanya saat berbincang dengan istri almarhum.

Menurut dia, secara pribadi dirinya berkeyakinan bahwa apa yang menimpa almarhum adalah bagian dari jihad karena menolong orang merupakan bagian dari tuntunan agama, apalagi dalam keadaan bencana. "Sebagai bentuk kepedulian serta dedikasi almarhum yang tewas saat menjadi relawan, almarhum layak disebut sebagai seorang pahlawan bagi PMI dan sanak keluarga," katanya.

Oleh karena itu, kata dia PMI Nasional dan Dunia sudah harus memberikan kepastian untuk memberikan santunan kepada keluarga korban. Setelah sempat berbincang dengan istri almarhum Supriyati yang ditemani beberapa sanak keluarga di teras rumah, Kalla minta izin mengambil air wudhu untuk melakukan shalat jenazah bersama beberapa rombongan PMI pusat.

Sementara itu, istri almarhum Supriyati mengatakan dirinya tidak mempunyai firasat apapun, hanya saja almarhum sempat shalat lama sekali bahkan tidak beranjak dari ruang dimana almarhum menjalankan ibadah shalat. "Itu yang tidak selalu bapak lakukan, tetapi saat itu memang agak berbeda, lama sekali di tempat dia shalat," katanya.

Menurut keterangan saksi yang terakhir bertemu korban, Agus Wiyarto menceritakan, dirinya bersama almarhum serta Juniawan (wartawan Viva) berangkat dari Bantul sekitar pukul 15.30 WIB atau sekitar 1,5 jam sebelum Merapi meletus. "Kami langsung ke atas untuk mengevakuasi warga yang akan turun, setelah sempat beberapa kali bolak balik, almarhum bilang akan naik lagi untuk mengambil warga yang lain," katanya.

Agus mengatakan dirinya sempat mengingatkan Tutur untuk berhati-hati bila berkeinginan untuk kembali ke atas karena kabarnya erupsi sudah terjadi, namun karena semangat untuk menolong tinggi, dia naik kembali hingga akhirnya terjebak awan panas.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement