REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--Para aktivis anti nuklir Jerman pada Selasa mengaku bertanggung jawab atas kebakaran kecil yang ditimbulkan di stasiun kereta Berlin pada jam sibuk yang menyebabkan gangguan berantai terhadap angkutan komuter yang menuju ibu kota. Serangan pada kabel listrik pada Senin di sebuah stasiun kereta S-Bahn terjadi hanya beberapa hari sebelum ratusan aktivis anti nuklir tersebut berencana untuk melakukan aksi protesnya pada 5-8 November atas pengangkutan limbah nuklir menuju tempat pembuangan di sebuah kota di bagian utara Jerman, Gorleben.
Media Jerman melaporkan bahwa tanggung jawab tersebut telah diklaim oleh sekelompok orang yang menamakan diri sebagai "Komando Sebastien Briard" -- yang mengambil nama seoarang aktivis anti nuklir Prancis yang tewas dalam mencegah pengangkutan limbah nuklir ke Jerman pada 2004 lalu. Jerman mendapat sekitar 23 persen produksi energinya dari pembangkit nuklir namun masyarakat tetap khawatir terhadap hal itu dan jajak mendapat menunjukkan penentangan terhadap rencana pemerintah untuk memperpanjang masa operasi pembangkit listrik tenaga nuklir itu.
Kanselir Angela Merkel tahun ini memutuskan untuk memperpanjang masa operasi pembangkit nuklir itu hingga rata-rata mencapai 12 tahun, kembali kepada komitmen sebelumnya yang dibuat pendahulunya Gerhard Schroeder untuk menutup instalasi nuklir Jerman setahap demi setahap.
Puluhan hingga ratusan polisi anti huru hara dikerahkan guna mengawal proses pembuangan limbah yang menuju tempat pembuangan di Gorleben. Pengapalan limbah nuklir ke Gorleben telah menuai protes berulang kali sejak 1980.