REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Menteri Pertanian Suswono mengatakan produksi pangan nasional pada 2010 mengalami kenaikan sekitar 2,45 persen. "Saya optimistis produksi pangan tahun 2010 surplus dan tidak ada masalah," kata Suswono usai membuka semiloka ternak kerbau di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (3/11).
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 November 2010 tersebut tentu melegakan karena melebihi pertumbuhan penduduk dan dipastikan lebih banyak lagi surplus, katanya. Suswono mengatakan, pihaknya ke depan tetap mengkhawatirkan setelah La Nina dengan hujan sepanjang tahun ada kemungkinan terjadi El Nino yang ditandai dengan musim kemarau panjang.
Sementara cadangan beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) menipis akibat penyerapan gabah Maret-April berkurang karena kualitasnya rendah. Seharusnya, kata dia, pada bulan itu penyerapan gabah di petani cukup banyak. Selain itu juga Bulog tidak berani membeli gabah di atas harga patokan pemerintah (HPP).
Kondisi demikian, tentu mengakibatkan cadangan beras nasional di Bulog semakin menipis, katanya. Karena itu, pemerintah memutuskan Bulog pada akhir tahun 2010 harus menyediakan stok beras sebanyak 1,5 juta ton. "Kami minta Bulog membeli gabah di atas HPP, bila mendapat gabah yang berkualitas karena bersaing dengan harga pasar itu," katanya.
Dia menyebutkan, Bulog tetap harus membeli pangan dalam negeri untuk mencapai ketersedian beras sebanyak 1,5 juta ton. Jika menemui kendala, kata dia, kemungkinan akan mendatangkan beras impor dari luar negeri. Namun, sejauh ini Bulog tetap harus membeli gabah dari petani dengan harga di atas HPP.
"Saya yakin Bulog akan memenuhi stok cadangan pangan sebanyak 1,5 juta ton pada akhir tahun 2010," ujarnya menjelaskan.