Sabtu 06 Nov 2010 18:52 WIB

Haji Nonkuota Bikin Repot Lagi

Mustofa (11) bersama Maskur bapaknya asal Madura, Jatim, menjadi jamaah haji non kuota ketika berada di Daker Mekkah
Foto: antara
Mustofa (11) bersama Maskur bapaknya asal Madura, Jatim, menjadi jamaah haji non kuota ketika berada di Daker Mekkah

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Jamaah haji nonkuota kembali bikin repot petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Mekkah, pasalnya kedatangan mereka dengan menyertakan bocah kecil usia 11 tahun, Mustofa yang jelas-jelas melanggar UU haji No.13 tahun 2008. Mustofa yang berasal dari Madura didampingi kedua orang tuanya. Ayahnya, Maskur, Juma siang, bersama tiga rekannya sempat dimintai keterangan petugas PPIH Mekkah di ruang Daker Mekkah.

Keterangan dari jamaah nonkuota ketika ditanya Kadaker Mekkah, Cepi Supriatna, berbelit-belit. Mereka mengakui dibawa oleh biro perjalanan Jauhara yang diduga tidak memiliki izin. Keterangan yang mereka berikan, mereka masuk di maktab 17 Mekkah. Belakangan mereka mengaku dikoordinir biro perjalanan lain, kata Cepi.
Mereka mengaku datang dari Surabaya kemudian ganti pesawat dengan Yaman Air. Sempat mampir di Malaysia kemudian masuk ke Jeddah. Tetapi ada pula rombongan yang langsung dari Cengkareng langsung ke Jeddah. Jumlah jamaah non kuota ini, menurut koordinatornya di Mekkah, Jundullah sebanyak 40 orang.
Jundullah ini ketika dihubungi petugas Daker Mekkah, baru datang Jumat petang. Jundullah ketika tiba di kantor Daker mengatakan, saat itu tengah sibuk mengurus jamaahnya. Tentang jamaah anak kecil dan lainnya, Jundullah mengaku akan bertanggung jawab. Jamaah ini sudah punya visa haji dan berhak beribadah.
Selain itu, pihaknya sudah memiliki pemondokan di Misfalah. Jadi, penjelasan jamaah ini sudah punya pondokan di maktab 17 tidak benar. Menurut Cepi, pihaknya berkewajiban melindungi jamaah Indonesia agar terhindar dari perbuatan kriminal, penipuan dan sebagainya. Karena itu, ia minta Jundullah bertanggung jawab hingga pemulangan jemaahnya ke tanah air.
Tentang perolehan visa, diperoleh penjelasan dari Jundullah bahwa semua dokumen haji yang diberangkatkan itu sudah ada yang mengurus di Jakarta, termasuk di kedutaan besar Arab Saudi. Di Jakarta ada biro perjalanan Tisaga. Namun penjelasan Jundullah itu tak transparan, pasalnya nama Tisaga itu ada dua: Tisaga Multazam Utama dan Tisaga Multazam Nurhotima.
Ketika didesak, Jundullah tak juga mau memberi penjelasan, termasuk menunjukan iqomah (Kartu Penduduk setempat). Ia hanya menunjukan paspor. Padahal sebelumnya Jundullah berjanji akan koopratif memberi penjelasan kepada pihak PPIH. "Ia, tidak berani," kata seorang petugas PPIH.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement