Selasa 09 Nov 2010 07:11 WIB

Akuisisi Medco Perkuat Sektor Hulu Pertamina

Kantor Pusat Pertamina
Foto: Nunu/Republika
Kantor Pusat Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Langkah PT Pertamina (Persero) melakukan akuisisi saham PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco) diprediksi sebagai tindakan bisnis strategis dari BUMN migas tersebut untuk memperkuat sektor bisnis hulu. Demikian dikemukakan anggota Komisi VII DPR, Dito Ganinduto dan pengamat migas yang juga Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto ketika dihubungi, Senin (8/11).

Dito Ganinduto menilai bahwa langkah Pertamina mengakuisisi saham Medco akan memperkuat bisnis inti BUMN tersebut di sektor hulu. "Pembelian saham Medco berpotensi menguntungkan Pertamina, karena Medco memiliki sejumlah ladang potensial di dalam dan luar negeri Sehingga bisa meningkatkan produksi Pertamina dan juga akan berdampak terhadap produksi nasional," ujar anggota komisi migas DPR itu.

Berdasarkan catatan, beberapa aset Medco di antaranya perusahaan minyak Rimau, lapangan minyak Sumatra Selatan, blok minyak Sembakung, blok minyak Tiaka, blok gas Lematang, blok gas Senoro, dan lapangan gas blok A di Aceh. Di luar negeri, mereka memiliki 20 aset yang tersebar di Asia, Afrika, dan Amerika Serikat.

Pri Agung Rakhmanto mengatakan, aksi korporasi melalui pengambilalihan saham dengan kode perdagangan MEDC itu merupakan bagian dari bisnis yang dikembangkan oleh Pertamina. Dengan demikian, langkah strategis ini membuat kapasitas produksi Pertamina bertambah, lanjutnya.

Tentunya hal itu akan berdampak positif terhadap upaya mencapai target produksi migas 1 juta barel minyak per hari (boepd) pada 2015. Terlebih, Pertamina dan Medco adalah perusahaan migas nasional yang sedang berupaya menjadi pemain kelas dunia, ujarnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun menjelaskan langkah BUMN migas itu mengakuisisi secara tidak langsung sebagian saham Medco merupakan bagian pencapaian rencana produksi migas 1 juta barrels of oil equivalent per day (boepd) pada 2015 mendatang.

"Kami punya target untuk memproduksi migas hingga 1 juta boepd di 2015. Untuk itu, Pertamina tidak bisa hanya mengandalkan sumber migas dari lapangan-lapangan yang sudah ada, tetapi juga dengan cara merger dan akuisisi," ungkap Harun.

Menurutnya, Pertamina bisa mendapatkan tambahan produksi minyak sebesar 10 ribu barel per hari (bph) dari total produksi Medco sebesar 30 ribu bph setelah secara tidak langsung menguasai 27,9 persen saham Medco. Adapun produksi minyak Medco di Indonesia per Agustus 2010 mencapai 30.974 barel per hari (bph).

Capaian ini telah melebihi dari target yang ditetapkan perseroan untuk satu tahun penuh (2010), yang sebesar 29.690 bph. Tahun ini, Medco Energi menargetkan produksi migas 54.789 boepd. Sementara itu, harga rata-rata gas (gas sales average) perusahaan keluarga Panigoro tersebut mencapai 145 billion british thermal unit per day (bbtupd).

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement