REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menyatakan bahwa konstruksi permukiman di Baitul Maqdis timur tidak membantu perdamaian, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu bereaksi. Dia menyatakan, "Jerusalem (Baitul Maqdis) bukan permukiman. Jerusalem adalah ibukota negara Israel. Israel tidak melarang diri sendiri untuk membangun gedung apapun di kota yang telah dihuni oleh 800 ribu orang," ujar dia
Netanyahu kembali menegaskan sikapnya menjelang rencana pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, besok (11/11) di Washington. Netanyahu menolak segala bentuk kritik dari pihak Amerika Serikat maupun masyarakat internasional terkait pembantunan permukiman di Baitul Maqdis timur.
Menurut Netanyahu, tidak ada hubungan antara proses perdamaian dan pembangunan di Baitul Maqdis, dan tidak ada yang berubah dalam 40 tahun terakhir. Saat berada di Jakarta, Obama memang menyentil Israel yang terus menggusur warga Pelestina. "Kegiatan ini tidak pernah membantu upaya perdamaian di Timur Tengah dan saya prihatin tidak melihat upaya masing-masing pihak melakukan terobosan yang dapat secara keseluruhan menghasilkan kerangka bagi Israel dan Palestina untuk negosiasi perdamaian," kata Obama.