Kamis 11 Nov 2010 21:38 WIB

Sebagian Warga AS tak Pahami Kerukunan Antarumat

REPUBLIKA.CO.ID,HOUSTON, TEXAS--Kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia ternyata tidak dipahami sebagian orang di Amerika Serikat,demikian kesimpulan dialog antarkeyakinan atau forum interfaith dialogue yang diselenggarakan di Athens,Georgia, Amerika Serikat. "Mereka banyak yang keliru. Mereka sebelumnya mengira bahwa Islam di Indonesia berpikiran sempit, terkotak-kotak, suka kekerasan dan bermusuhan dengan kelompok yang tidak seiman dengan mereka. Padahal tidaklah demikian," kata Konsul Jenderal RI di Houston, Texas, AS, Al Busyra Basnur, Kamis, mengutip kesimpulan dari sejumlah peserta yang menghadiri forum itu.

Forum pertama diadakan di kampus University of Georgia (UGA), Selasa (9/11), yang dihadiri sekitar 150 orang, dan forum kedua di Catholic Center of UGA, dihadiri oleh sekitar 125 orang. "Mereka adalah mahasiswa, dosen, pimpinan Universitas serta tokoh agama dan masyarakat," ujar Konjen Al Busyra Basnur.

Tampil sebagai pembicara dalam dialog tersebut adalah Dr. Syafa'atun Almirzanah, Ph.D (UIN Sunan Kalijaga), Dr. M. Syafi'i Anwar (Pusat Internasional mengenai Islam dan Pluralisme) dan Ignatius Sumartono (KWI). "Mereka sengaja datang dari Indonesia untuk forum itu," kata Konjen.

Ketiga pembicara antara lain memaparkan agama dan para pemeluknya di Indonesia. Selain itu, disampaikan pula tentang realita kehidupan antarumat beragama di Indonesia yang rukun, saling cinta sesama dan memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan bangsa dan negara.

Menjawab pertanyaan peserta tentang konflik antaragama yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu, pembicara menjelaskan bahwa munculnya konflik tersebut disebabkan karena adanya kepentingan kelompok tertentu dalam masyarakat. Konflik itu telah dapat diatasi oleh pemerintah dengan baik. Sekarang mereka hidup secara damai dalam suasana yang kondusif.

Dr. Alan A. Godlas dari Universitas Georgia yang menjadi moderator dalam kedua dialog itu mengatakan bahwa kerukunan antarumat beragama dan Islam di Indonesia, perlu disebarluaskan di kalangan masyarakat Amerika Serikat. Sebab, Islam di Indonesia berbeda dari Islam di negara-negara lain. "Karena itu, frekuensi saling kunjung tokoh masyarakat, khususnya tokoh agama di kedua negara perlu ditingkatkan," tegas Godlas.

Kegiatan dialog antarkeyakinan (interfaith dialogue) ini merupakan program Kementerian Luar Negeri RI, diselenggarakan bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Houston dan Universitas Georgia, Athens.

"Interfaith dialogue serupa semula juga direncanakan diselenggarakan di University of Baylor, Waco, Texas pada hari Senin 8 November 2010. Namun acara tersebut tidak jadi diselenggarakan karena tertundanya penerbangan para pembicara dari Indonesia akibat pembatalan sejumlah penerbangan internasional ke Jakarta sehubungan dengan kekhawatiran debu gunung Merapi," Al Busyra mengatakan.

Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur menjelaskan bahwa interfaith dialogue itu sangat bermanfaat karena telah ikut membuka mata dan telinga banyak orang di Amerika Serikat, khususnya di wilayah kerja KJRI Houston, tentang kehidupan antar umat beragama di Indonesia.

sumber : ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement