Sabtu 13 Nov 2010 05:22 WIB

FFI Buat Kejutan, Film Sang Pencerah Tersisih

Rep: mohammad akbar/ Red: Krisman Purwoko
Sang Pencerah
Sang Pencerah

REPUBLIKA.CO.ID,Pengumuman komite seleksi film cerita panjang Festival Film Indonesia (FFI) 2010 membuat sejumlah kejutan. Dari 54 judul film yang dinilai hanya delapan judul film saja yang dianggap pantas untuk bersaing di acara puncak FFI yang akan digelar di Batam, pertengahan Desember mendatang.

Dari delapan judul film, biografi picture karya Hanung Bramantyo berjudul Sang Pencerah menjadi salah satu nama yang tersisih. Selain itu juga film sensasi yang pernah membawa aktris porno Miyabi berjudul Menculik Miyabi juga tidak menjadi bagian dari delapan film.

Viva Westi, ketua komite seleksi FFI 2010, menjelaskan proses seleksi dilakukan secara ketat hingga Jumat (12/11) siang atau beberapa menit sebelum diumumkannya kepada wartawan.

''Setelah menonton ke-54 film tersebut, komite seleksi menilai selama satu tahun terakhir ini telah terjadi kemajuan yang cukup berarti dalam pengolahan tema dan cerita. Hal ini merupakan isyarat dan modal yang baik untuk mengembangkan kualitas perfilman Indonesia di tahun-tahun mendatang,'' kata Viva membacakan catatan komite seleksi.

Viva mengakui, tema cerita film nasional memang telah didominasi dengan teman-tema horor dan komedi. ''Tapi sebagian besarnya masih mengeksploitasi tubuh perempuan dan otak mesum laki-laki,'' katanya.

Mengenai tidak masuknya Sang Pencerah, Viva tidak menyebutkan secara detail alasan yang telah diputuskan. Tetapi patut disayangkan, kata dia, biografi yang dimaksud baru sampai pada penggambaran peristiwa-peristiwa penting yang dialami sang tokoh. ''Di sini filmnya digarap tanpa adanya upaya lebih untuk menghadirkan visi dan tafsir yang lebih terbuka mengenai kompleksitas karakter yang diangkat terkait dengan semangat zaman ketika sang tokoh hidup,'' katanya.

Viva juga mengakui dalam mengangkat biografi orang besar terkadang kesulitan yang dialami sangat tinggi. Kesulitan itu, kata dia, terkait mengenai detail dan fakta-fakta historis yang tidak dapat ditawar-tawar. ''Kesalahan fakta-fakta historis yang ditampilkan otomatis mengurangi kredibilitas film tersebut. Hal ini yang paling tampak,'' katanya.

Sementara itu ketua panitia FFI 2010 Niniek L Karim berharap keputusan yang telah diambil komite seleksi ini bisa diterima oleh semua pihak. ''Setiap penjurian itu selalu mempunyai warna yang tidak bisa diganggu gugat. Karena mereka pastinya memiliki pengetahuan, perasaan dan pemahamannya. Jadi menurut saya keputusan ini sah-sah saja,'' katanya.

Sebaliknya Ody Mulya Harahap, produser dari Maxima Pictures, mengaku sangat kecewa dengan keputusan yang telah diumumkan oleh komite seleksi. Sekadar catatan, MAxima menjadi salah satu pendaftar film terbanyak. Jumlahnya sebanyak 18 judul film.

Namun dari semua judul tersebut sebagian besarnya adalah film-film horor dan komedi seks. ''Saya sejak awal sudah memahami keputusan seperti apa yang akan diberikan. Meski kecewa saya berusaha untuk menerima ini dengan lapang dada saja,'' ujarnya.

Sedangkan Deddy Mizwar, produser dari Demi Gisela Citra Sinema, berharap keputusan ini bisa diterima. Namun delapan film yang lolos dalam komite seleksi jangan dijadikan preseden untuk mengurangi jumlah nominasi pada penentuan akhir FFI.

Pernyataan Deddy ini disampaikan karena berdasarkan ketentuan yang ada di dalam Buku Pedoman FFI film yang harus lolos seleksi jumlahnya antara 10-15 judul film. ''Jadi jangan karena komite seleksi sudah mengurangi film yang lolos seleksi maka jangan dewan juri juga ikut-ikutan mengurangi nominasinya,'' kata dia.

Sementara itu dari hasil komite seleksi delapan judul yang dinyatakan lolos itu adalah 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, Alangkah Lucunya Negeri Ini, Minggu Pagi di Victoria Park serta Hari Untuk Amanda. Empat judul film lainnya lagi adalah 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, Cinta 2 Hati -?Dilema, I Know What You Did on Facebook serta Heartbreak.com

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement