REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Striker Andy Carroll membuat debut menjanjikan, tapi tak cukup bisa menghindarkan Inggris dari kekalahan atas Prancis 1-2 di Stadion Wembley, Kamis dinihari WIB (18/11).
Karim Benzema membuka skor untuk Les Bleus menit ke-16. Mathieu Valbuena menggandakan keunggulan menit ke-55. Inggris hanya bisa membalas satu lewat pemain pengganti Peter Crouch.
Fans Inggris mencemooh timnya usai pertandingan. Mereka sama sekali tidak menyukai cara bermain Three Lions.
Inggris memainkan bola-bola panjang sepanjang pertandingan, yang mudah diantisipasi pemain belakang Prancis. Strategi ini baru memperlihatkan hasil ketika Crouch masuk lapangan.
Gol pertama Prancis hasil kerjasama Florent Malouda dan Benzema. Keduanya menciptakan kombinasi mengesankan, dengan saling bertukar passing di sisi kiri area penalti Inggris, sebelum striker Real Madrid itu mengakhirinya dengan tembakan keras.
Sedangkan gol kedua Les Bleus merupakan bukti betapa Prancis jauh lebih unggul dalam memainkan passing. Bacary Sagna mengirim umpan silang ke Valbuena, yang disambut tembakan voli untuk menaklukan penjaga gawang Ben Foster.
Fabio Capello memperkenalkan striker Andy Carroll dan gelandang Jordan Hendersen dalam line up. Striker Jay Bothroyd menggantikan Carroll di babak kedua.
Inggris seolah tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengejar ketinggalan, sampai Peter Crouch masuk. Striker Tottenham itu hanya mendapat satu peluang dan memafaatkannya menjadi gol.
Inggris seharusnya tidak mengeluh atas kekalahan ini. Bagi Capello, kekalahan di Wembley ini yang kali pertama sejak dirinya menangani Three Lions, Januari 2008. Namun fans Inggris tidak bisa memaklumi.
Fans tuan rumah mulai memperlihatkan ketidak-sukaannya pada permainan Inggris sejak akhir babak pertama. Mereka kecewa Inggris terpaku pada permainan bola-bola panjang, dan tidak kreatif di lini tengah.
Akibatnya, Samir Nasri dan Yoann Gourcuff mengeksploitasi lini tengah dengan baik. Sedangkan Karim Benzema dan Malouda sibuk membuka peluang di pertahanan statis Inggris.
Prancis relatif hanya mengalami kesulitan ketika Inggris mampu memainkan bola-bola panjang dengan baik di babak kedua. Namun itu tidak berlangsung lama. Steven Gerrard berkali-kali membuat kesalahan, dan tidak tahu ke mana harus mengumpan.
Meski demikian Gerrard masih bisa memperlihatkan kecemerlangannya memanfaatkan peluang, ketika tembakannya menerapa mistar.