REPUBLIKA.CO.ID,LAS VEGAS--Juan Manuel Marquez, menantang petinju Filipina, Manny Pacquiao setelah kemarin, Ahad (28/11), berhasil mengalahkan Michael Katsidis pada perebutan gelar kelas ringan Asosiasi Tinju Dunia (WBA) dan Organisasi Tinju Dunia (WBO). Petinju Meksiko berusia 37 tahun itu kemarin berhasil menghentikan perlawanan Katsidis pada ronde kesembilan.
"Saya tahu, Pacquiao menghindari saya. Namun pertarungan ketiga adalah sesuatu yang diinginkan publik," ujar Marquez seperti dilansir Yahoosports.
Sebelumnya, keduanya pernah bertemu pada 2004, akan tetapi pertarungan tersebut berakhir imbang. Sedangkan pada 2008, saat pertarungan dirancang ulang, Pacquiao menang telak. "Pertarungan itu (melawan Pacquiao) sangat saya harapkan. Saya memang ingin bertarung melawan (petinju) yang terbaik," ujar Marquez.
Kemarin saat melawan Katsidis, Marquez sempat terjatuh di ronde ketiga. Namun kemudian ia bangkit dan berhasil menaklukkan Katsidis setelah sebelumnya memberinya sejumlah pukulan kombinasi telak. Petinju asal Australia itu pun harus mengaku kalah setelah wasit Kenny Bayless menghentikan pertandingan saat ronde kesembilan baru berjalan 2 menit 14 detik.
"Kami telah bekerja keras untuk mempersiapkan pertarungan ini. Saya bisa bilang bahwa pukulan-pukulan sayalah yang mengalahkannya," ujar Marquez.
Tiga juri pada pertandingan tersebut sebelum ronde kesembilan memberikan kemenangan untuk Marquez, yakni 78-74, 76-75, dan 77-74. Kemenangan kemarin memperbaiki rekor Marquez menjadi 52-5 (52 menang dan 5 kalah) serta satu seri dan 38 KO.
Yang menjatuhkan Marquez kemarin adalah hook kiri Katsidis. "Saya sangat terkejut oleh pukulan kirinya. Saat itu, saya tidak melindungi diri saya dengan baik dan akhirnya terkena pukulan tersebut," kata Marquez.
Namun setelah itu, Marquez berbalik mendominasi pertandingan. Ia beberapa kali melancarkan pukulan telak ke wajah yang tidak bisa diantisipasi Katsidis. Petinju asal Australia itu pun harus dibawa ke rumah sakit usai melawan Marquez.
"Saya sebenarnya tahu bagaimana cara mengalahkannya. Namun harus diakui ia adalah petarung yang sangat berpengalaman. Sudah banyak petinju yang akhirnya gagal gara-gara terburu-buru mengalahkannya," kata Katsidis.
Katsidis mengakui, Marquez adalah petinju yang lebih kuat darinya. Namun ia mengatakan tidak kecewa pertandingan dihentikan wasit karena ia sudah berusaha keras melawannya."Saya tidak kecewa. Saya telah melalui banyak hal untuk melakoni pertarungan ini," kata Marquez.
Katsidis sebelumnya ngotot tetap melanjutkan latihannya di Thailand meskipun baru saja kehilangan kakaknya, Stathi Katsidis, yang meninggal dunia secara mendadak. Stathi adalah seorang juara joki dari Brisbane, Australia. "Sebenarnya sangat berat untuk tampil di ring tinju malam ini," ujar Katsidis.