Selasa 30 Nov 2010 07:04 WIB

Wacana Penghapusan Pemilihan Langsung Gubernur Direspons Negatif

Rep: Andri Saubani/ Red: Budi Raharjo
Agus Purnomo
Foto: Nunu/Republika
Agus Purnomo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wacana penghapusan pemilihan langsung gubernur yang kembali dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direspons negatif oleh Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai Golkar dan PKS tetap menginginkan gubernur dipilih langsung oleh rakyat seperti yang telah berjalan saat ini.

“Menghilangkan pemilukada sama dengan mendegradasi demokrasi,” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (29/11).

Menurut Idrus, Golkar berkomitmen untuk membangun dan mempertahankan demokrasi. Namun Golkar menyadari, demokrasi di Indonesia baru menuju format idealnya. Pemilukada yang ada saat ini, katanya, sudah berada dalam jalur demokrasi yang benar.

Yang harus diperbaiki, lanjut Idrus, adalah hambatan dari Pemilukada tersebut. “Misalnya masalah politik uang, itu yang harus kita perbaiki lewat undang-undang,” tambah Idrus.

Sementara itu Wakil Ketua Fraksi PKS, Agus Purnomo, menyatakan PKS masih menginginkan gubernur dipilih langsung oleh rakyat. Namun, terang Agus, PKS menginginkan adanya perbaikan kewenangan gubernur dalam menjabarkan visi dan misi pemerintah pusat di daerah. “Yang harus diperbaiki memang undang-undangnya agar gubernur memiliki porsi kekuasaan yang ideal,” kata Agus.

Menurut Agus, gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah. Karenannya, untuk menerangkan visi dan misi pemerintah pusat secara efektif, perlu aturan tentang administrasi pemerintahan. Maksudnya, bagaimana cara gubernur agat memiliki kekuatan administratif dalam menjabarkan visi dan misi pemerintah pusat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement