Rabu 01 Dec 2010 09:30 WIB

Menag: Pelayanan Penerbangan Haji Masih Mengecewakan

Menag Suryadharma Ali
Menag Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui pelayanan penerbangan jamaah haji Indonesia masih mengecewakan karena terjadi beberapa kali keterlambatan. "Mengecewakan karena masih terjadi keterlambatan di sana-sini," katanya ketika menjawab wartawan di sela acara silaturahim dan pemantapan konsolidasi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) se-Sumatera Utara di Medan, Selasa.

Ia mencontohkan, maskapai penerbangan Arab Saudi beberapa kali mengalami keterlambatan ketika memberangkatkan jamaah calon haji di embarkasi Batam. "Itu beberapa kali (terjadi keterlambatan pemberangkatan) termasuk yang dialami jamaah dari Bekasi,Jawa Barat," katanya.

Kondisi yang tidak jauh berbeda, menurut Suryadharma Ali, juga terjadi dengan maskapai plat merah Garuda Indonesia. "Garuda juga mengecewakan kita karena keterlambatan pemulangan dari Jeddah ke Jakarta. Luar biasa terlambatnya. Saya sendiri terlambat sekitar sembilan jam, sekjen saya (Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat, red) bahkan harus terlambat 27 jam. Ada juga staf lain yang terlambat selama 24 jam. Mau apa lagi," ujarnya.

Namun demikian, Suryadharma memastikan pihaknya akan menyampaikan teguran resmi dan meminta pertanggungjawaban kedua maskapai tersebut. "Nanti akan disampaikan teguran resmi. Kita akan sampaikan permintaan pertanggungjawaban, mengapa terjadi keterlambatan seperti itu," ujarnya.

Ketika ditanyakan perihal kompensasi, menurut Menteri Agama, semestinya harus ada jika terjadi keterlambatan hingga 24 jam. "Mestinya harus ada (kompensasi), orang telat 24 jam, meskinya ada penginapan, makan juga. Tak terbayangkan keterlambatan begitu lama dan bila terjadi keterlambatan itu sangat melelahkan," ujarnya.

Terkait sanksi, Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku masih melakukan kajian. "Belum bisa kita katakan sekarang, karena apa yang terjadi saat ini, kita tidak bisa serta merta menjatuhkan sanksi," katanya.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement