REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ditemukan jatuh di perairan Selat Sunda, tak jauh dari pelabuhan Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten. Tim dari Polisi Air Polda Banten diterjunkan untuk mengevakusi kapal dan korban.
Sumber Republika di Polair Polda Banten yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pesawat ditemukan Rabu (1/12) sekitar pukul 13.30 WIB. Sebelum jatuh pesawat terlatih itu terbang sangat rendah di atas perairan di sekitar pelabuhan. Pesawat tersebut sempat berputar-putar di atas kapal tongkang yang tengah bersandar di pelabuhan. Diduga kapal tersebut tengah mencari landasan untuk mendarat.
"Namun karena diduga tenaganya sudah habis, akhirnya pesawat tersebut miring dan terjatuh di perairan," kata sumber tersebut kepada Republika, Rabu (1/12).
Menurutnya, pesawat latih tersebut telah keluar dari lintasan pelatihan. Sebab, di lokasi tempat jatuhnya pesawat tidak diizinkan pesawat untuk terbang rendah. "Di sekitar pelabuhan banyak perusahaan, jaringan listrik tegangan tinggi, dan kapal tongkang," kata dia.
Sejauh ini belum dilaporkan adanya korban jiwa karena tim masih melakukan evakuasi.
Sebelumnya, pesawat latih itu kehilangan kontak dengan Bandara Budiarto di kompleks STPI Curug saat melakukan penerbangan di sekitar wilayah Merak, Banten. Menurut Kepala Bidang Akademik dan Ketarunaan STPI Curug, Asri Susanto, jenis pesawat latih yang diduga hilang itu adalah jenis Socata.
Pesawat itu berstatus lost posisition atau tidak diketahui keberadaannya dar pantauan radar Bandara Budiarto di komplek STPI Curug Tangerang.
Pesawat itu, menurut Asri, terbang dari Bandara Budiarto Curug Tangerang menuju Bandara Meranti di Lampung. Keberadaan pesawat kemudian tidak terlacak radar penerbangan Bandara Budiarto saat melintas kawasan Merak, Banten. Meski begitu Asri menyatakan status pesawat itu belum dinyatakan hilang. Hanya keberadaannya saja yang belum diketahui.