Kamis 02 Dec 2010 18:27 WIB

Duh, Narkoba Masih Beredar di Lapas

Narkoba/ilustrasi
Narkoba/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, meminta kepada jajarannya di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan menghilangkan peredaran narkoba di tempat tersebut.

"Stop kegiatan itu. Khusus lapas narkoba saya tidak mau lagi mendengar ada peredaran narkoba," kata Patrialis, usai sosialisasi implementasi Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di Jakarta, Rabu (1/30).

Patrialis meminta kepada jajarannya untuk bersungguh-sungguh menghapus peredaran narkotik di lapas maupun rutan. Dirinya beberapa hari lalu  menerima laporan bahwa masih ada narkokoba yang beredar di LapasRiau.

Data Kementerian Hukum dan HAM menyebutkan bahwa jumlah narapidana mencapai 133.252 orang, dan dengan kasus Narkoba sebanyak 31.517. Survei terpadu yang dilakukan pada pengguna jarum suntik pada tahanan narkotik di kota besar mencapai 53 hingga 56 persen. "Jadi perkiraannya ada sekitar 20 persen narapidana dan positif terjerat HIV/AIDS," katanya.

Tes HIV pernah dilaksanakan pada 15 Unit pelaksana teknis di beberapa kota besar sepanjang Agustus 2009 hingga Maret 2010. Dari 4.913 narapidana yang menjalani tes tersebut ada 1.006 yang mengidap HIV.

Tidak menutup kemungkinan kondisi sama ditemukan di Unit Pelaksana Teknis mengingat ada 429 lapas/rutan, dengan kecenderungan peningkatan narapidana atau tahanan narkoba sebagai kelompok rentan penyebaran HIV/AIDS.

Sebelumnya Patrialis telah meminta izin kepada presiden untuk dapat meberikan grasi kepada narapidana yang sudah tidak berdaya terkena AIDS. Usulan pemberian grasi tersebut, menurut dia, berdasarkan atas rasa kemanusiaan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement