Jumat 03 Dec 2010 23:04 WIB
ABL 2010/2011

SM Britama tak akan Menyerah

Rep: Israr/ Red: Endro Yuwanto
Erick Thohir
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Satria Muda (SM) Britama akan bermain habis-habisan memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk lolos ke playoff ASEAN Basketball League (ABL) musim ini. Posisi wakil Indonesia di kompetisi basket yang diikuti enam tim Asia Tenggara ini sangat berat karena baru memenangi dua game.

SM Britama wajib memenangi lima game tersisa dan masih harus bergantung kepada hasil tim-tim lain untuk bisa masuk playoff. Jika terjegal di satu pertandingan saja, hanya keajaiban yang bisa meloloskan SM Britama.

"Kami sadar posisi tim ini sangat sulit. Namun kami akan berjuang maksimal dan tidak akan pernah menyerah sampai peluang itu benar-benar tertutup. Itu sebabnya kami namakan tim ini Satria Muda," ujar Managing Director SM Britama, Erick Thohir, Jumat (3/12)

Erick mengakui jika persiapan timnya jauh berbeda dengan musim lalu. Dalam waktu singkat, manajemen SM Britama harus menyiapkan tim baru karena tim yang telah terbentuk solid dilarang bermain di ABL oleh pengelola kompetisi lokal National Basketball League (NBL) Indonesia.

“Kepastian tim utama yang berlaga di kompetisi lokal NBL tidak boleh berlaga di ABL baru kami dapatkan sekitar tiga pekan sebelum ABL bergulir. Harus diakui jika waktu tersebut tidak cukup untuk membentuk tim baru yang solid," kata Erick.

Manajemen SM Britama lebih melihat ke sisi positif dengan terbukanya kesempatan bagi pemain muda semacam Fattah Arifin, Ryan Febrian, dan Raylly Pratama mendapatkan jam terbang menghadapi lawan-lawan tangguh.

Menurut Erick, langkah memainkan pemain muda bukan berarti SM Britama tidak serius menghadapi ABL musim ini. Buktinya, masih kata Erick, SM Britama beberapa kali mengganti pemain asing mendongkrak performa tim.

Melihat perkembangan ABL musim ini, Erick yang mantan Ketua Umum PB Perbasi memprediksi Thailand, Singapura, dan Malaysia akan menjadi lawan tangguh di SEA Games 2011 mendatang. Sebab para pemain timnas dari tiga negara ini ditempa persaingan ketat ABL.

Ketiga negara tersebut memang memanfaatkan ABL musim ini sebagai bagian dari persiapan timnya menuju SEA Games 2011, terutama Thailand dengan bendera klub Chang Thailand Slammers. Dikomandoi kapten Piyapong Piroon, Slammers memimpin klasemen sementara ABL dan hanya butuh satu kemenangan lagi. Padahal musim lalu tim ini hanya berada di dasar klasemen akhir. Thailand adalah pesaing terberat Indonesia saat terakhir kali basket di pertandingkan di SEA Games 2007. Di SEA Games 2009, cabang basket tidak dipertandingkan.

“Kepengurusan PB Perbasi sekarang harus melihat bahwa persaingan di bola basket Asia Tenggara sekarang begitu ketat layaknya Piala AFF di sepak bola. Tim yang selama ini dianggap lemah mampu mengimbangi tim kuat. PB Perbasi punya pekerjaan rumah berat untuk membentuk tim basket putra yang tangguh di SEA Games 2011 mendatang,” kata Erick yang mengantarkan Indonesia meraih perak basket putra di SEA Games 2001 sebagai manajer, serta 2007 ketika menjabat sebagai Ketua Umum PB Perbasi.

Ke depan, Erick menjanjikan SM Britama akan menampilkan tim yang lebih kompetitif. Apalagi terbuka kemungkinan penambahan dua tim baru yang meramaikan ABL musim 2011/2012, masing-masing dari Vietnam dan Filipina.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement