REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim 7 Summits Expedition atau ekspedisi tujuh puncak tertinggi di dunia siap menjalani pendakian keempat yaitu ke Puncak Aconcagua (6962 mdpl), Argentina. Ketua Umum Expedisi Endriartono Sutarto di Jakarta, Senin, mengatakan sesuai dengan jadwal, tim yang beranggotakan pendaki muda itu akan berangkat ke Argentina, Selasa (14/12) dinihari.
"Tim sudah siap. Sebelum pendakian ini, tim telah melakukan persiapan yang matang," katanya di sela pemaparan rute pendakian ke puncak tertinggi di Amerika Latin itu.
Menurut dia, pendakian ke Aconcagua cukup berat dibandingkan dengan tiga puncak yang telah didaki.
Di puncak ini diperlukan persiapan khusus karena terkenal dengan ancaman angin kencang.
Selain itu, kata dia, tingginya puncak juga membuat persiapan fisik lebih ekstra agar mampu bisa mendaki puncak tertinggi kedua setelah Puncak Everest di Nepal.
"Sebelum berangkat semua pendaki telah dicek kesehatannya oleh tim medis dan mereka telah dinyatakan siap untuk melakukan pendakian," katanya menambahkan. Untuk pendakian keempat ini, pendaki muda yang akan berangkat adalah Ardhesir Yaftebbi, Iwan Irawan, Martin Rimbawan, Fadjri Al Luthfi, Nurhuda dan Gina Afriani.
Tim ini akan didampingi seorang manajer Yoppi R Saragih. Selain itu, tim yang telah menuntaskan tiga pendakian di tiga benua berbeda itu didampingi tiga orang jurnalis dari Kompas dan Metro TV.
Pimpinan pendakian Ardhesir Yaftebbi mengaku, tantangan yang dihadapi memang cukup berat. "Oksigen di sana tipis. Itu juga akan menjadi kendala. Tetapi dengan latihan yang cukup serta dukungan dari semua pihak, kami berharap bisa berjalan sesuai rencana," katanya saat dikonfirmasi.
Tim Seven Summits Expedition sesuai rencana akan terbang menuju Buenos Aires Argentina, Selasa (14/12) yang sebelumnya transit di Qatas. Sesampainya di Argentina, tim istirahat selama dua hari.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Mendoza dan tim melakukan persiapan akhir sebelum pendakian. Selama pendakian akan melalui dua pos (base camp) dan disetiap pos para pendaki menjalani tes kesehatan.
Seluruh pendaki yang semuanya dari Wanadri itu yang telah dinyatakan lolos tes kesehatan kembali melanjutkan pendaki ke puncak Aconcagua. Hanya saja, sebelum ke puncak hanya melalui beberapa tahapan beradaptasi.
Tim yang beranggotakan total 10 orang ini diperkirakan akan mampu mencapai Puncak Aconcagua tepat tanggal 28 Desember mendatang. Setelah itu seluruh pendaki turun dan kembali ke Tanah Air.
Ardhesir Yaftebbi dan kawan-kawan sebelumnya telah mencapai puncak tertinggi di Indonesia yaitu Puncak Ndugu-Ndugu (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania dan Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia.
Selanjutnya, setelah melakukan pendakian ke Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) Argentina, tim akan melanjutkan pendakian ke Denali atau McKinley (6.194 mdpl) Alaska, Vinson Massif (4.897 mdpl) Kutub Utara dan Sagarmatha atau Everest (8.848 mdpl) Nepal.