Rabu 22 Dec 2010 04:48 WIB

Tolak Gula Rafinasi, Petani Tebu Demo di Kantor Gubernur Jatim

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Ribuan petani dan pekerja kebun tebu, serta karyawan pabrik gula yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menggelar akasi unjuk rasa di depan Gedung Gubernuran, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (21/12).

Mereka menentang rencana Menteri Perdagangan, Marie Elka Pangestu, yang akan membebaskan peredaran gula rafinasi yang berasal dari gula mentah impor.

Pengunjukrasa diterima  Asisten II Pemerintah Provinsi Jatim bidang Perekonomian, Hadi Prasetyo. Ia  sependapat dengan tuntutan pendemo. Mewakili Gubernur Jatim, Soekarwo, pihaknya sepakat menolak rencana Menteri Perdagangan membebaskan peredaran gula rafinasi.

Hadi menyatakan Gubernur Jatim berencana membuat Peraturan Gubernur (Pergub) untuk pengawasan peredaran gula impor agar tidak sampai merugikan petani.

Pasalnya, di Jatim terdapat 3,2 persen impor gula impor dari total gula yang beredar. Sementara, kebutuhan masyarakat hanya diperkirakan 1,8 persen. ”Berdasarkan data, peredaran gula impor di Jatim kelebihan. Ini harus dicegah sebab berbahaya,” tukasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement