Rabu 22 Dec 2010 06:34 WIB

Priyo: Keluhan Soal Setgab Lapor SBY, Jangan Bawa Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyarankan, bila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak puas dengan Sekretariat Gabungan, sebaiknya langsung melapor kepada Ketua Setgab, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalau ada keluhan kepada Setgab, langsung sampaikan ke Yudhoyono, jangan bawa-bawa Golkar. Saya tidak tahu kenapa PKS singgung Golkar," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/12).

Pernyataan itu dikeluarkan Priyo terkait penyataan dari Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq, bahwa partai-partai menengah yang tergabung dalam Setgab mulai merasakan dampak manuver Demokrat dan Golkar. Ia mempertanyakan pernyataan Mahfudz Siddiq bahwa Golkar akan menggunakan Setgab demi kepentingan Partai Golkar di 2014.

"Kekhawatiran PKS itu, di mana logikanya? PKS itu partai besar dan tidak pernah dipinggirkan. Mereka partai mandiri yang tidak begitu mudah mengikuti partai lain. Jangan kan dengan Golkar, dengan Demokrat saja mereka tidak mau ikut dan tidak satu bahasa, apalagi dengan Golkar," ungkap Wakil Ketua DPR RI itu.

Ia mengaku tidak tahu apa alasan dari PKS yang menyebut dan mengaitkan Golkar. Saya tidak tahu apa motifnya. Siapa yang berani pinggirkan PKS, mereka partai besar, begitu juga dengan Golkar, tak mungkin pinggirkan PKS. PKS tak perlu keluar dari Setgab karena selama beda pendapat itu adalah hal wajar," kata Priyo.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq berkata, "Partai menengah tersebut akan 'kejepit' karena manuver politik dari Partai Demokrat dan Partai Golkar yang akan bertarung ketat pada 2014, dengan memanfaatkan Sekretariat Gabungan (Setgab)," kata Mahfudz.

sumber : ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement