Senin 03 Jan 2011 05:01 WIB

Hugo Chavez dan Hillary Clinton Bersalaman

Hugo Chavez
Foto: SCRAPETV.COM
Hugo Chavez

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA- Kendati konflik diplomatik meninggi, Presiden Venezuela Hugo Cavez dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton sempat terlihat bertemu dan bercakap-cakap sebentar pada pelantikan Presiden Brazil Dilma Rousseff.

Pertemuan itu terjadi tiga hari setelah Amerika Serikat mencabut visa duta besar Venezuela di Washington,membalas penolakan Chavez terhadap duta besar yang ditunjuk Presiden AS untuk Karakas.

Seorang pejabat Brazil yang menyaksian pertemuan itu mengemukakan,"Tampaknya seperti ada percakapan, kedua pemimpin itu tersenyum."

Chavez kemudian dalam wawancara dengan stasiun televisi Venezuela mengkonfirmasikan tentang percakapan mereka yang bersahabat itu. "Nyonya Clinton, menlu AS muncul. Ia tersenyum, sangat ceria dan begitu juga saya," kata Chavez.

"Kami bersalaman dan berbicara tentang beberapa hal," katanya. "Itu adalah saat yang menyenangkan tetapi kami menggunakan kesempatan itu dan berbicara dua atau tiga hal saat itu," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh.

Pada saat itu, Chavez mengulurkan tangan kepada Hillary, yang menyalaminya dan tersenyum. Mereka berbincang beberapa menit sebelum bergerak untuk memberikan ucapan selamat secara resmi kepada Rousseff.

Chavez, Selasa menegaskan keputusannya untuk menolak diplomat Larry Palmer sebagai duta besar yang ditunjuk Presiden Barack Obama untuk Karakas, dan menantang Washington untuk memutuskan hubungan diplomatik jika penunjukan itu tidak dibatalkan.

Departemen Luar Negeri AS menanggapai tindakan Chavez itu pada hari berikutnya dengan mencabut visa duta besar Venezuela Bernardo Alvarez, yang berada di Venezuela untuk berlibur.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement