Jumat 14 Jan 2011 09:09 WIB

Gereja Anti-gay Ditolak Berdemo di Pemakaman Korban Penembakan Arizona

Christina Taylor Green, gadis berusia 9 tahun, salah satu korban meninggal dalam tragedi penembakan di Tucson, Arizona, Sabtu lalu dimakamkan pada Kamis (13/01/2010)
Foto: IDJACKSON.NET
Christina Taylor Green, gadis berusia 9 tahun, salah satu korban meninggal dalam tragedi penembakan di Tucson, Arizona, Sabtu lalu dimakamkan pada Kamis (13/01/2010)

REPUBLIKA.CO.ID, TUCSON, AS--Sebuah gereja penentang kaum gay di Topelka, Kansas, yang dikenal karena berunjuk rasa saat pemakaman beberapa tentara yang terbunuh dalam perang dan menyalahkan toleransi negara terhadap kaum gay atas kematian mereka, mengatakan setuju untuk menjauhi pemakaman salah satu korban tragedi penembakan di Tucson, Arizona: gadis cilik berusia 9 tahun, Christina Taylor Green. Pemakaman Green akan dilakukan Kamis (13/1). Sebagai ganti, mereka mendapat jatah on air dalam acara bincang radio di Kanada dan Arizona.

Juru bicara gereja Baptist Westboro, Shirley Phelps-Roper,  juga menjanjikan tidak memprotes larangan kunjungan ke pemakaman hakim distrik, John Roll, keesokan harinya, dan juga korban-korban meninggal lain, setelah sindikasi radio nasional setuju menjadikan anggota gereja sebagai bintang tamu.

Seperti diberitakan sebelumnya, parlemen negara bagian Arizona meloloskan peraturan darurat yang memerintahkan pengunjuk rasa jemaat gereja Westboro untuk menjauh minimal 100 meter dari pemakaman korban. Aturan itu disetujui mutlak oleh parlemen sekaligus oleh Senat dan Gubernur Jan Brewer yang telah menekan draf menjadi UU pada Selasa malam.

Beberapa hari lalu mereka berencana mengunjungi pemakaman Christina Taylor Green, dan memanfaatkannya sebagai ajang orasi yang bertema penolakan terhadap gay, seperti yang pernah mereka lakukan terhadap pemakaman para tentara AS terdahulu.

Insiator utama UU, Senator Kyrsten Sinem,a menulis dalam email kepada koleganya sebelum UU tersebut diloloskan, bahwa aturan itu dibuat demi melindungi keluarga korban dari pengunjuk rasa jemaat Gereja Baptist Westboro yang dipenuhi kebencian

Ia mengatakan mendapat dukungan dari ketua Senat dan gubernur. Undang-undang itu pun akan efektif segera begitu ditandatangani.

"Bila tidak dicegah, itu akan terjadi," ujar Sinema. Sang Senator mengaku 'sangat kesal' setelah tahu bahwa gereja Westboro berencana melakukan unjuk rasa saat pemakaman berlangsung.

sumber : San Fransico Chronicle/IdJackson.net
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement