Rabu 19 Jan 2011 10:09 WIB

Din: Pertemuan dengan Presiden Mengecewakan

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Johar Arif
Din Syamsuddin
Foto: Tahta/Republika
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pertemuan tokoh agama yang digelar Senin (17/1) malam dinilai positif dan dalam suasana yang hangat. Tetapi, belum mampu menyentuh akar dan subtansi permasalahan.

“Hemat saya, tadi malam cukup positif, hangat tetapi belum mencakup subtansi. Presiden begitu mempesona, dan normatif. Tapi kami harapkan goodwill dan realisasinya,” tegas dia.

Din menyayangkan pertemuan tokoh yang digelar oleh SBY tidak sesuai perkiraan. Ada beberapa hal yang membuat Din tidak puas. Pertama, jumlah audiens yang kurang akomodatif dan komunikatif untuk berdialog.

Berdasarkan SMS yang dikirimkan ke presiden SBY, Din mengajukan hanya mengajukan 12 nama tokoh, di antaranya Syafii Maarif, Salahuddin Wahid, Frans Magnis Suseno, dan Johan Effendi. Tetapi, nyatanya turut hadir kurang lebih 100 tokoh agama baik yang memperoleh undangan secara langsung dari Sekretaris Kabinet ataupun Sekretariat Kementerian Agama.

“Pertemuan yang lalu tidak persis seperti yang dharapkan yaitu dialog antara Presiden SBY dan 12 orang, tapi karena Istana mengundang tokoh lebih dari 100 orang. Padahal awalnya, sudah terbayang dialog yang terbangun akan substantif, tapi karena audiensnya banyak akhirnya tidak terwujud, tapi itu tidak masalah dan kami tidak persoalkan,” kata dia.

Catatan selanjutnya dari pertemuan semalam adalah keputusan pemerintah untuk tidak menayangkan secara langsung dialog dengan tokoh agama tersebut. Padahal, Din telah meminta agar dialog bersifat terbuka dan disiarkan langsung oleh media massa. “Apalagi, apa yang kita bahas telah menjadi opini publik. Di era demokrasi seperti itu sudah sewajarnya (dipublikasikan terbuka) namun sayang itu tidak tercapai. Tapi itu tidak ada masalah karena itu hak pemerintah,” kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement