REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menawarkan 20 pulau-pulau kecil di Indonesia untuk disejahterakan melalui Program Adopsi Pulau dengan menggandeng pihak swasta dan BUMN.
"KKP menawarkan 20 pulau kecil yang potensial untuk Program Adopsi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad usai acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Program Adopsi Pulau antara KKP, Kementerian BUMN, dan BP Migas di Gedung KKP, Jakarta, Rabu.
Ke-20 pulau kecil itu antara lain Pulau Lepar (Bangka Belitung), Enggano (Bengkulu), Kemujan (Jateng), Maradapan (Kalsel), Maratua (Kaltim), Sebatik (Kaltim), Siantar (Kepulauan Riau), Gili Belek (NTB), Pasaran (Lampung), Dullah (Maluku), Koloray (Maluku Utara), dan Alor (NTT).
Sedangkan pulau lainnya adalah Mansuar (Papua Barat), Battoa (Sulbar), Selayar (Sulsel), Samatellu Pedda (Sulsel), Lingayan (Sulteng), Manado Tua (Sulut), Gangga (Sulut), dan Mentehage (Sulut).
Fadel menjelaskan, dalam Program Adopsi Pulau, KKP menawarkan 11 menu kegiatan yang dapat dikembangkan baik oleh pihak perusahaan swasta maupun BUMN dengan dana corporate social responsibility (CSR).
Ke-11 menu itu antara lain meliputi rehabilitasi ekosistem pulau-pulau kecil, pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung usaha masyarakat, penguatan permodalan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), pengembangan usaha mikro di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Selain itu, juga pengembangan mata pencaharian alternatif yang memanfaatkan potensi SDA pesisir dan pulau-pulau kecil setempat. Menu lainnya adalah penyusunan perencanaan pengelolaan pulau-pulau kecil terpadu sesuai amanat UU No 27/2007 dan Permen No 16/MEN/2008, pengembangan sumber energi terbarukan.
Kemudian pelatihan dan pengembangan SDM pesisir dan pulau-pulau kecil, pembangunan infrastruktur mitigasi bencana, pembangunan budidaya perikanan, dan pembangunan usaha pengolahan hasil perikanan.