REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pejabat rezim Zionis Israel menyatakan kekhawatirannya menyaksikan semakin luasnya protes dan aksi unjuk rasa rakyat Mesir terhadap Presiden Mesir Hosni Mubarak. Karena itu, merka meminta Kairo agar menumpas aksi demonstrasi rakyat.
Menurut laporan Kantor Berita Mehr, seorang menteri di kabinet Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel yang tidak ingin disebut namanya mengklaim bahwa sekalipun kondisi Mesir berada di ambang revolusi seperti yang terjadi di Tunisia, tapi pasukan pemerintah Mesir hendaknya menggunakan aksi kekerasan untuk menghadapi dan mengontrol aksi protes rakyat.
Menteri Israel ini juga tidak dapat menutup rasa khawatirnya akan bahaya hubungan Israel dengan pemerintah Mesir yang telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel. Ia mengatakan, "Mereka harus menggunakan kekuatan dan kekerasan di jalan-jalan."
Menyusul tumbangnya rezim Zine El Abidine Ben Ali, mantan Presiden Tunisia, rakyat Mesir juga melakukan aksi demonstrasi setiap hari di negaranya dan menuntut lengsernya Hosni Mubarak, Presiden Mesir.
Hari ini Mesir akan menyaksikan demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri yang disebut hari "Jumat Kemarahan".