REPUBLIKA.CO.ID,AMSTERDAM - Jhon van Beukering tetap berharap secepatnya bisa bermain memperkuat timnas Indonesia. Tapi, ia baru bisa kasih jawabannya pada Maret atau April 2011 seusai pembahasan kontrak di Feyenoord.
Walaupun tidak selalu dipasang di tim utama Feyenoord, namun bomber kelahiran 29 September 1983 ini menikmati bermain di klub impiannya. Ungkapnya kepada Radio Nederland. Dia terikat kontrak sampai akhir kompetisi 2010/11 dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Van Beukering sadar belum bisa berkontribusi maksimal untuk tim asuhan pelatih Mario Been. Setelah cedera lama, ia harus membiasakan diri lagi dengan tempo cepat. Di lini depan Feyenoord, Van Beukering bersaing dengan Luc Castaignos yang merupakan striker muda dan tangguh serta jadi incaran berbagai klub besar.
Publik sepak bola Belanda pun tidak sepenuhnya yakin kwalitas Van Beukering. Ia dipandang tidak sebagus musim 2006/2007 saat memperkuat De Graafschap. Van Beukering saat itu menyarangkan 21 gol dalam 37 laga Liga II Belabda, de Eerste divisie. Pada musim berikutnya bersama N.E.C, dia mencetak 11 goal dalam 28 laga liga tertinggi Eredivisie.
Angka torehan golnya memang menunjukan penurunan. Sejak 2007, produktivitasnya tidak sebagus sebelumnya. Van Beukering hanya mampu mencetak empat dari 19 laga dan dua dari 9 laga. Ini antara lain karena Van Beukering mengalami cedera berat lutut pada 2008 di N.E.C. Walaupun tidak setajam dulu lagi, namun bomber keturunan Indonesia ini bisa berguna bagi timnas Garuda.