REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, mengisyaratkan akan terus "mengawal" Presiden Hosni Mubarak hingga September. Ia menegaskan, meminta Presiden Mubarak untuk mundur bukan bagian dari budaya Mesir. "Kita semua menghormati Mubarak sebagai ayah dan pemimpin," katanya.
Omar Suleiman mengatakan hal itu saat wawancara dengan televisi pemerintah pada hari Kamis, di mana ia juga mengatakan kekerasan baru-baru ini di Kairo, bisa saja hasil dari sebuah "konspirasi".
"Kami akan meninjau kembali (kekerasan itu), dan pada fakta bahwa ini adalah buat dari sebuah konspirasi," katanya.
Sedikitnya 13 orang telah tewas dalam bentrokan di Tahrir (artinya Kebebasan) Square, Kairo saat kelompok pro-pemerintah dan demonstran pro-demokrasi bertikai.
Suleiman meminta demonstran untuk mengakhiri demonstrasi mereka yang telah berlangsung selama 10 hari. Ia mengatakan pemerintah sekarang telah memenuhi tuntutan mereka untuk reformasi. Ia menyatakan, seruan agar Mubarak mundur adalah "seruan untuk kekacauan".
"Akhiri unjuk rasa Anda, karena tuntutan Anda telah dijawab," Kata Omar Suleiman.