REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Stasiun televisi lokal Mesir membagi dua laporan beritanya terkait krisis yang kini sedang melanda Negeri Piramida tersebut. Layar televisi terbagi menjadi dua bagian dengan tayangan unjuk rasa pro Mubarak di satu sisi dan situasi di Lapangan Tahrir di sisi lainnya.
Seperti dilaporkan wartawan BBC di Kairo, Mark Georgiou, stasiun televisi itu menggambarkan unjuk rasa pro-Mubarak sebagai pro-stabilitas dan pro-dialog. Sedangkan unjuk rasa di Lapangan Tahrir menuntut reformasi politik.
Sementara Wartawan BBC Bahasa Arab, Amir Gameel, mengatakan demonstran pro-Mubarak menggelar aksi unjuk rasa di Lapangan Mustafa Mahmoud di kawasan Muhandiseen di Kairo. Sejauh ini, belum ada bentrokan antara pendukung Mubarak dengan demonstran anti-Mubarak.
Bentrokan antara dua kubu tersebut berpotensi terjadi karena ribuan pendukung Mubarak terus berusaha menguasai jalan-jalan menuju ke Bundaran Tahrir. Tahrir yang terletak pusat kota Kairo itu menjadi tempat terkonsenstrasinya pengunjuk rasa oposisi anti-Mubarak.
Kelompok pro-Mubarak mulai tampak dari Jalan Qasrul Aini, arah sebelah barat Tahrir. Namun, mereka segera dihalau tentara agar menjauh dari Tahrir. "Hidup Mesir, hidup pahlawan kami Mubarak," teriak pendukung orang nomor satu di negeri Piramida itu.
Pada Jumat pagi, jalan-jalan menuju ke Tahrir tampak sepi. Namun, sekitar pukul 8.30 waktu setempat atau setengah jam setelah berlalunya pemberlakuan jam malam, para pendukung Mubarak mulai terlihat dari arah jalan Qasrul Aini. Jam malam berlaku mulai pukul 15.00 hingga pukul 8.00 pagi sejak Jumat pekan lalu.