REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menepis berita tentang perginya Presiden Mesir Hoseni Mubarak ke negaranya dengan alasan untuk berobat. Sebagaimana dilaporkan IRNA, Senin (7/2), Westerwelle kepada televisi ZDF Jerman, ia mengatakan, "Kami sebagai anggota pemerintah federal Jerman menolak mengomentari masalah sensitif dan penting seperti itu."
Media-media online Jerman, hari Ahad juga menginformasikan bahwa kemungkinan Mubarak akan ke luar dari Mesir dengan alasan berobat di Jerman, sehingga ia terlihat pergi dari negaranya secara bermartabat. Meski demikian, koran The Bild Jerman kemarin, dengan mengutip keterangan pejabat pemerintah Jerman, melaporkan bahwa Berlin siap menerima Mubarak untuk memberikan perawatan darurat.
Sebelumnya, koran New York Times melaporkan, "Mubarak akan meninggalkan Sharm El-Sheikh menuju Jerman. Ini adalah langkah keluarnya Mubarak dengan cara terhormat." Pada kesempatan ini, Westerwelle kembali membela kerjasama politik Jerman dengan rezim Mubarak selama 30 tahun. Dikatakannya, peran konstruktif Mesir dalam proses perdamaian Timur Tengah tidak boleh diabaikan.
"Ada banyak negara di dunia yang tidak sesuai dengan tuntutan kami. Dan juga terdapat negara-negara lain yang menjalin sebuah hubungan penting dan nyata dengan kami," tegasnya.