REPUBLIKA.CO.ID, CIUDAD JUAREZ, MEKSIKO - Sedikitnya 17 orang tewas dalam kekerasan terkait obat bius di Meksiko utara pekan ini. Sembilan dari korban meninggal berasal dari Ciudad Juarez yang bergolak.
Di ibukota propinsi, sarang utama kejahatan Meksiko, Ciudad Juarez, yang berada persis di seberang perbatasan dari El Paso di negara bagian Texas, Amerika Seeikat, sejumlah pria bersenjata menembak dan menewaskan tiga siswa di sebuah bekas tempat penjualan mobil.
Satu remaja, satu wanita dan satu pria berusia 40 tahun tewas dalam serangan kedua oleh sejumlah pria bersenjata tak dikenal di tempat lainnya di Juarez, demikian menurut pernyataan kantor kejaksaan agung negara bagian Chihuahua.
Sementara pembunuhan ketiga di sebuah garasi menyebabkan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun termasuk di antara korban tewas. Tiga orang lain terbunuh akibat penembakan terpisah di Ciudad Juarez, kota yang memiliki 1,3 juta penduduk dan telah menyaksikan 2.900 pembunuhan tahun lalu.
Lima pria juga tewas semalam di beberapa bagian lain negara bagian Chihuahua, kata pernyataan resmi itu. Sementara itu, di negara bagian Nuevo Leon di Meksiko utara, mayat lima pria yang dipuntungi ditemukan Ahad dibuang di kota Los Ramones.
Hari sebelumnya, pemerintah menemukan mayat Francisco Martinez Ramirez, kepala penjaga di sebuah penjara di Monterrey yang diseret keluar rumahnya oleh sejumlah pria bersenjata, Jumat (4/2) pekan lalu. Mayatnya ditemukan di sebuah mobil di Monterrey, kota terbesar ketiga di Meksiko.
Meksiko utara telah menderita akibat perang berdarah antara kartel-kartel narkoba yang berseteru. Perang itu enyebabkan 34.200 orang lebih tewas sejak Desember 2008, ketika Presiden Felipe Calderon melancarkan tindakan keras di selutuh negeri yang gagal membendung peningkatan kekerasan.
Secara terpisah, tentara Meksiko telah menembak mati 13 orang yang diduga anggota geng di negara bagian Tamaulipas di Meksiko timurlaut, termasuk enam pria bersenjata yang tewas di sebuah kota dekat perbatasan AS itu, kata beberapa pejabat militer.
Tiga yang diduga anggota geng lainnya ditangkap dalam patroli pekan lalu. Tamaulipas telah menyaksikan peningkatan kekerasan belakangan ini antara kartel Teluk dan Zetas yang bersaing ketika mereka berlomba-lomba untuk menguasai rute perdagangan yang menguntungkan ke AS.